Suara.com - Pengamat politik Muhammad Iqbal menilai kalau Presiden Joko Widodo atau Jokowi memiliki harapan cukup besar kepada bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2024. Hal tersebut dikarenakan Jokowi ingin menyematkan status kingmaker pada dirinya.
“Kalau dikatakan dari tiga capres ini secara pragmatisme politik itu, Presiden Jokowi tentu sangat berharap besar, kemenangan Pilpres 2024 itu, dipegang oleh Prabowo, itu kalau kita baca, ya,” kata Iqbal dikutip Sabtu (2/9/2023).
Iqbal mengatakan bahwa Jokowi tidak bisa menjadi kingmaker kalau mendukung bakal capres Ganjar Pranowo. Hal tersebut dikarenakan ada sosok Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Kenapa bukan Ganjar? Padahal Pak Jokowi adalah kader PDIP dan sudah ditugaskan oleh Bu Mega untuk memenangkan Ganjar, karena memang kalau memenangkan Ganjar, tentu status Pak Jokowi sebagai kingmaker tidak tersematkan,” terang pengamat dari Universitas Jember tersebut.
Baca Juga: Musuh 'Besar' Anies Bertambah, Hadapi Dua Presiden RI: SBY dan Jokowi
Iqbal melanjutkan, lain soal jika Jokowi mendukung Prabowo pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang. Ketika Jokowi melabuhkan dukungannya pada Prabowo statusnya sebagai kingmaker akan teruji penuh.
“Tapi beda soal ketika endorsement kepada Pak Prabowo itu berpeluang untuk memenangkan Pilpres ini di tangan Prabowo, maka status sebagai kingmakernya akan teruji,” tutur Iqbal.
Dukungan yang diberikan Presiden Jokowi terhadap Prabowo, terbukti mengangkat elektabilitasnya ke posisi tertinggi pada Pilpres 2024 berdasarkan hasil survei yang diadakan oleh Surabaya Research Syndicate (SRS) periode 2 – 11 Agustus 2023.
Dari simulasi SRS yang melibatkan tiga nama, Prabowo sukses berada di peringkat teratas dengan total elektabilitas mencapai 43,7 persen, disusul oleh capres PDIP, Ganjar Pranowo dengan 39,5 persen dan capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dengan 12,2 persen.
Baca Juga: Dulu Rival, Sekarang Bestie: Kisah Prabowo Luluh Masuk Pemerintahan Jokowi Dibongkar Anis Matta