Suara.com - Ketua Badan Pembina Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi (BPOPKK) Partai Demokrat Herman Khaeron menduga ada manuver politik antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal penentuan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden Anies Baswedan.
Pernyataan tersebut disampaikannya saat diskusi yang digelar secara daring pada Sabtu (2/9/2023).
"Pak Surya Paloh mungkin sangat menjaga hubungan baik dengan Presiden. Mungkin saja gitu ya. Mungkin saja Anies direstui, tapi jangan AHY. Mungkin saja," katanya.
Meski Mensesneg Pratikno telah menegaskan Jokowi tak ikut campur dalam urusan duet Anies Baswedan dan Cak Imin, Herman menilai pernyataan itu tidak cukup untuk membantah rumor yang beredar.
Baca Juga: Pendukung Sebut Anies Baswedan Petugas Rakyat, Demokrat: Ternyata Petugas Partai
"Mungkin Pak Mensesneg sudah mengklarifikasi tidak. Tapi rumor atau info yang didapat ada begitu," ujar Herman.
Sebelumnya diberitakan, Ketum Partai NasDem Surya Paloh memutuskan menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai pasangan calon Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Informasi tersebut diumumkan melalui pernyataan resmi yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, pada Kamis (31/8/2023).
Dalam surat pernyataan itu, Teuku Riefky menuliskan bahwa keputusan yang diambil secara sepihak itu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap piagam koalisi yang telah disepakati ketiga parpol.
Baca Juga: Setelah 'Dikhianati' NasDem dan Anies, AHY akan Umumkan Langkah Politik Demokrat Senin Pekan Depan