Suara.com - Pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar alias Cak Imin batal. Rencananya pertemuan keduanya dilakukan pada Jumat (1/9/2023) malam.
Batalnya pertemuan antara Prabowo dan Cak Inin itu dikonfirmasi Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco mengatakan, memang pada Kamis (31/8) malam terjadi komunikasi, yaitu Cak Imin meminta waktu kepada Prabowo untuk bertemu pada hari ini.
"Namun kemudian Pak Prabowo hanya bisa menerima, karena ada kegiatan-kegiatan pada hari ini jam 18.30 WIB," ujar Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Baca Juga: Sikapi Duet Anies-Cak Imin, Sufmi Dasco: Koalisi Gerindra dan PKB Otomatis Bubar!
Tetapi selanjutnya, pihak Cak Imin memberikan kabar bahwa pertemuan itu tidak jadi dilakukan.
"Namun kemudian dari pihak Pak Muhaimin tadi sore sekitar pukul 15.00 meminta atau kemudian memberitahu bahwa tidak ada atau tidak jadi melakukan pertemuan, begitu," kata Dasco.
Niat Tabayun
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto direncanakan bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada Jumat (1/9) malam. Pertemuan itu dalam rangka tabayun, klarifikasi atas kabar kesepakatan kerja sama antara NasDem dan PKB.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo sudah menghubungi Cak Imin. Hasilnya, keduanya merencanakan pertemuan malam ini.
Baca Juga: Setuju Pasangan Amin, Anies-Muhaimin, Diusung NasDem-PKB, Sekjen Hasanuddin: Budal, Gus
"Pak Prabowo kemarin malam berkontak dengan Pak Muhaimin. Insyaallah beliau malam ini akan bertemu dengan Pak Muhaimin untuk melakukan tabayun tentang hal tersebut," kata Muzani di kantor DPP Partai Garuda, Jakarta, Jumat (1/9).
Sementara itu terkait kabar bergabungnya NasDem dan PKB, Gerindra belum dapat mebenarkan atau membentah. Mereka juga masih mencari konfirmasi atas kebenaran kabar terkait.
"Apakah betul berita itu. Saya pun menjawab bahwa kebenarannya masih dalam konfirmasi, masih dibicarakan," ujarMuzani.
"Karena itu Pak Prabowo merasa perlu untuk mengumpulkan semua berita-berita tersebut. Dan beliau ingin persoalan yang simpang siur ini diklarifikasi, komunikasikan karena itu beliau perlu ada tabayun kepada ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa," sambungnya.