Suara.com - Ketua Umum DPP Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, mengaku belum mendengar adanya kabar manuver rekan koalisinya yakni PKB kepada Partai NasDem. Menurutnya, jika benar hal itu terjadi maka itu merupakan bagian dari demokrasi.
Pernyataan Prabowo menanggapi adanya kabar menyebutkan jika Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh memilih Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres Anies. Hal itu diputuskan kala Surya dan Cak Imin disebut lakukan pertemuan di NasDem Tower, Selasa (29/8).
"Ya saya jawab ya, ya inilah namanya demokrasi kita ya. Demokrasi kita musyawarah, saya sendiri belum dengar rencana-rencana itu," kata Prabowo ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (31/8/2023).
Prabowo lebih memilih santai saat menanggapi Cak Imin yang bermanuver ke kubu sebelah.
Baca Juga: Prabowo Dikasih Kuda saat Datangi Markas Golkar, Airlangga: Ini Sesuai Sunah Nabi
"Tapi itu demokrasi, kita bernegosiasi, kita musyawarah, santai-santai saja ya," tuturnya.
Manuver PKB
Sebelumnya, Partai Demokrat mengungkap pengkhianatan yang dilakukan oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem). Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh memutuskan untuk memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai cawapres mendampingi calon presiden (capres) Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya melalui keterangan tertulisnya.
"Pada Selasa malam, 29 Agustus 2023 di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS," kata Teuku dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2023).
Baca Juga: Prabowo Datang ke Markas Golkar Jadi Pembicara, Airlangga: Welcome Home Pak!
Teuku mengungkapkan kalau pada malam itu, Anies dipanggil Surya Paloh untuk menerima keputusan tersebut. Kemudian, pada 30 Agustus 2023, Anies meminta Sudirman Said untuk menyampaikannya kepada Demokrat dan PKS tanpa menemui secara langsung.
Partai Demokrat sempat mengonfirmasi soal informasi tersebut kepada Anies. Anies pun tak bisa mengelaknya.
"Ia (Anies) mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar," terangnya.