Suara.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi alias Awiek, menilai, justru akan sangat bagus jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa bergabung dengan partai-partai politik pengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Menurutnya, jika dengan bergabungnya PKB nanti pengusung Ganjar akan semakin kuat dan merepresentasikan koalisi nasionalis dan Islam tradisional.
"Bagus (kalau PKB gabung), artinya memang koalisi nasionalis dengan NU itu ada di sini. Koalisi nasionalis dengan islam tradisional itu ada di sini. Ada PPP ada PKB," kata Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Ia sesumbar jika Ganjar sebagai bacapres telah menjadi magnet bagi partai-partai politik lain untuk memberikan dukungan.
Baca Juga: Fahri Hamzah Bicara Peluang Prabowo Menang Pilpres 2024 karena Ambil Suara Jokowi
Selain PKB yang akan digoda, Awiek mengaku pihaknya juga bakal mengajak partai-partai lainnya untuk bergabung.
"Itu menunjukkan bahwa magnet pak Ganjar itu semakin memikat partai-partai politik di tempat lain. Tidak hanya PKB saya kira, partai-partai lain pun kita coba ajak bergabung dengan pak Ganjar," tuturnya.
Menurutnya, dinamika politik jelang pendaftaran Pilpres 2024 masih akan terus terjadi. Ia mengatakan, semua masih sangat cair.
"Sebelum tanggal 19 Oktober mendaftar ke KPU segala kemungkinan masih bisa terjadi. Tapi sampai hari ini PPP masih berkomitmen bekerja sama politik dengan PDIP dengan mengusung pak Ganjar Pranowo sebagai capres," ujarnya.
Lebih lanjut, terkait dengan keinginan PKB ngotot menjadikan ketua umum partainya yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapres, Awiek menanggapi hal itu secara santai.
Baca Juga: Terungkap dari Hasil Survei, Massa PKB Tak Serius Dukung Prabowo?
"Bergabung dulu baru nanti kita bicara. Segala peluang akan terbuka jika bergabung dalam satu barisan. Soal kemudian apakah Cak Imin punya keinginan, PPP punya keinginan, Perindo punya keinginan, Hanura punya keinginan, PDIP punya keinginan, itu hal yang lumrah secara politik di mana-mana yang namanya orang berpolitik itu punya keinginan politik. Sangat tidak masuk akal kalau orang berpolitik tidak punya keinginan politik," pungkasnya.
Nasib PKB
Sebelumnya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan mereka masih komitmen untuk berkoalisi dengan Gerindra dan tiga partai lainnya yang baru bergabung. Kendati komitmen, PKB memberikan sinyal hengkang dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang kini berubah nama menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Hengkangnya PKB itu bisa saja menjadi realita apabila kemudian Gerindra tidak memegang komitmen terkait piagam kesepakatan. Apalagi saat ini posisi PKB juga terbuka terhadap semua koalisi, terlebih yang bisa menjadikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden.
"Ya kami terbuka dengan seluruh koalisi Tetapi kan sejauh ini kami masih komit dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), kecuali yang satunya (Gerindra) enggak komit. Nah itu lain putusan, kami lihat nanti," kata Ketua DPP PKB Daniel Johan di Kompleks Parlemen Senayan dikutip Rabu (30/8).
Sementara itu, PKB belum mengetahui akan tetap mendukung penuh Prabowo atau tidak, seandainya calon presiden dari Gerindra itu tidak memilih Cak Imin sebagai cawapres.
Tetapi ditegaskan Daniel, PKB berkeyakinan Prabowo merupakan sosok yang memegang teguh komitmen.
"Belum tahu karena sampai saat ini kita meyakini Pak Prabowo sosok patriot, sosok satria yang akan selalu memegang komitmennya termasuk memegang komitmen dan menjalankan deklarasi Sentul," kata Daniel.