Suara.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi alias Awiek, menilai, justru akan sangat bagus jika Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bisa bergabung dengan partai-partai politik pengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.
Menurutnya, jika dengan bergabungnya PKB nanti pengusung Ganjar akan semakin kuat dan merepresentasikan koalisi nasionalis dan Islam tradisional.
"Bagus (kalau PKB gabung), artinya memang koalisi nasionalis dengan NU itu ada di sini. Koalisi nasionalis dengan islam tradisional itu ada di sini. Ada PPP ada PKB," kata Awiek di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Ia sesumbar jika Ganjar sebagai bacapres telah menjadi magnet bagi partai-partai politik lain untuk memberikan dukungan.
Selain PKB yang akan digoda, Awiek mengaku pihaknya juga bakal mengajak partai-partai lainnya untuk bergabung.
"Itu menunjukkan bahwa magnet pak Ganjar itu semakin memikat partai-partai politik di tempat lain. Tidak hanya PKB saya kira, partai-partai lain pun kita coba ajak bergabung dengan pak Ganjar," tuturnya.
![Ganjar Pranowo bertemu dengan Muhaimin Iskandar di sebuah kafe yang berada di Jaksel pada Jumat (18/8/2023). [Tangkapan layar akun IG ganjar_pranowo]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/18/91561-ganjar-pranowo-bertemu-dengan-muhaimin-iskandar-di-sebuah-kafe-yang-berada-di-jaksel.jpg)
Menurutnya, dinamika politik jelang pendaftaran Pilpres 2024 masih akan terus terjadi. Ia mengatakan, semua masih sangat cair.
"Sebelum tanggal 19 Oktober mendaftar ke KPU segala kemungkinan masih bisa terjadi. Tapi sampai hari ini PPP masih berkomitmen bekerja sama politik dengan PDIP dengan mengusung pak Ganjar Pranowo sebagai capres," ujarnya.
Lebih lanjut, terkait dengan keinginan PKB ngotot menjadikan ketua umum partainya yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapres, Awiek menanggapi hal itu secara santai.
Baca Juga: Fahri Hamzah Bicara Peluang Prabowo Menang Pilpres 2024 karena Ambil Suara Jokowi
"Bergabung dulu baru nanti kita bicara. Segala peluang akan terbuka jika bergabung dalam satu barisan. Soal kemudian apakah Cak Imin punya keinginan, PPP punya keinginan, Perindo punya keinginan, Hanura punya keinginan, PDIP punya keinginan, itu hal yang lumrah secara politik di mana-mana yang namanya orang berpolitik itu punya keinginan politik. Sangat tidak masuk akal kalau orang berpolitik tidak punya keinginan politik," pungkasnya.