Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Eriko Sotarduga mengaku pihaknya justru mensyukuri jika kekinian PDIP dengan partai pendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 seolah dikeroyok dengan adanya koalisi gemuk pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Kami sangat mensyukuri kalau dikatakan saat ini PDI Perjuangan itu dalam tanda kutip dikeroyok," kata Eriko dalam diskusi yang digelar Para Syndicate di Kawasan Jakarta Selatan, Senin (28/8/2023).
Sebabnya, kata dia, pihaknya sudah punya pengalaman di mana kala Ganjar maju sebagai calon gubernur di Jawa Tengah di periode pertamanya.
"Ini saya mau ceritakan karena saya memgalami langsung 2012-2013 survei itu nggak sampai 6 persen tapi lawannya pak bibit waluyo itu hampir 60 persen. Kalau berdasarkan statistik sudah hampir tidak mungkin nah itu hisa dibalikan dengan modal yang sangat terbatas," tuturnya.
Baca Juga: Presiden PKS: Anies Baswedan Diamanahkan jadi Capres, Bukan Cawapres!
Begitu juga pengalaman, kala Joko Widodo atau Jokowi maju di Pilpres 2014. Menurutnya, hal itu bukan sebatas kebetulan belaka.
"Nah, apakah ini kebetulan atau nggak? Saya rasa kita diundang lagi. Kalau saya buka disini sudah nggak menarik lagi nanti apakah ini kebetulan atau kah apa, saya nggak meneruskan," ujarnya.
Namun ia menegaskan, justru dengan adanya pengeroyokan ini membuat internal PDIP bersemangat.
"Tapi kondisi ini di internal kami saya tentu apa pembicaraan diinternal oh begitu tinggi ini baru namanya tarung," pungkasnya.
Untuk diketahui, kekinian Ganjar atau bacapres PDIP hanya didukung empat partai yakni PDIP sendiri, PPP, Perindo dan Partai Hanura. Sementara Prabowo didukung oleh Gerindra, PKB, Golkar, PAN dan Partai Gelora.
Baca Juga: Bukan Bentuk Koalisi Baru, Sandiaga Uno Ungkap Keinginan Ajak Demokrat-PKS Dukung Ganjar