DPD PDIP Jawa Tengah akan menggelar acara apel siaga pemenangan bakal calon presiden Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024. Apel siaga tersebut akan dilaksanakan Stadion Jatidiri Semarang, Jumat (25/8/2023) malam.
Acara tersebut dihadiri oleh 33 ribu orang yang terdiri dari kader, relawan, sampai partai pengusung akan memerahkan stadion yang biasa digunakan sebagai markas PSIS Semarang tersebut.
Dalam acara yang diselenggarakan oleh PDIP tersebut, pihaknya akan memberi kejutan para kader PDIP dengan menampilkan pesan-pesan Bung Karno melalui sebuah tampilan hologram.
Sementara itu, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menyebut bahwa acara apel siaga besok adalah tanda dimulainya pertempuran untuk memenangkan Pileg maupun Pilpres dari partai PDIP.
Baca Juga: Mau Gabung atau Tidak, Fadli Zon Tegaskan Pintu Gerindra Terbuka untuk Budiman Sudjatmiko
Ia melanjutkan, dikumpulkannya 33 ribu kader dari seluruh penjara Indonesia tersebut yaitu untuk menyatukan visi sesuai dengan tema yang diangkat yaitu “Nyalakan Api Semangat, Satu Barisan - Satu Komando”.
Lebih lanjut, dalam pemenangan Ganjar Pranowo, Bambang Pacul juga memberikan bocoran jika tim pemenangan PDIP sudah membentuk empat pasukan.
Adapun empat pasukan tersebut terdiri dari komandan tempur, pasukan burung hantu, pasukan gorong-gorong, dan terakhir pasukan penghibur ibu-ibu senam sehat.
Apa itu pasukan komandan tempur, burung hantu, gorong-gorong, dan pasukan penghibur ibu-ibu senam sehat yang disiapkan demi kemenangan Ganjar? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Komandan tempur merupakan pasukan yang diisi oleh kader berpangkat bintang yang tugasnya menggerendel atau menjaga zonasi kemenangannya. Kader pemilik bintang satu tersebut biasa disebut dengan komandantee, atau komandan teritori elektoral. Adapun mereka dengan bintang 1-3 mempunyai zonasi yang dijaga kemenangannya.
Baca Juga: Pilihan Nasib Budiman Sudjatmiko Usai Dipecat PDIP: Menjomblo atau PDKT ke Gerindra?
Dijelaskan oleh Bambang Pacul, pasukan burung hantu merupakan pasukan yang bertugas mengawasi perkembangan pemenangan PDI-P dalam Pilpres dan Pileg secara langsung di lapangan.
“Pasukan berikutnya, ada pasukan burung hantu. Satu batalyon burung hantu. Yang kita tembak setiap saat, terus memberikan report apa yang terjadi di lapangan, dan dia bisa mematuk di lapangan kalau ada pengganggu-pengganggu,” tuturnya.
Sementara itu, untuk pasukan gorong-gorong sendiri ditugaskan di akar rumput untuk mengatasi permasalah pada tingkat terbawah. Pasukan ini ditugaskan untuk menyelesaikan permasalahan hingga ke “parit-parit”.
Kemudian ada pasukan sehat dan gembira yang melaksanakan kegiatan senam secara terbuka dan juga meramaikan kontestasi pileg dan pilpres.
“Itu ibu-ibu di bawah 45 tahun, (mengisi) kegembiraan sebuah pertempuran. Toh setelah setelah selesai, kita duduk bareng lagi. Persatuan, persatuan, persatuan,” ujarnya.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa