Suara.com - Bagaimana caranya partai politik di Indonesia meningkatkan popularitas? Salah satu caranya adalah dengan merekrut tokoh-tokoh publik. Karena partai yang memiliki banyak anggota dari kalangan artis memiliki peluang menjadi partai yang paling terkenal di mata masyarakat, yang berpotensi meningkatkan jumlah suara yang mereka peroleh. Terlebih lagi, tidak jarang artis yang tiba-tiba terjun ke dunia politik tanpa pengalaman sebelumnya. Contohnya adalah Eko Patrio, Mulan Jameela, Primus Yustisio, dan Krisdayanti, yang sekarang menjadi anggota parlemen.
Menurut informasi dari beberapa sumber, Partai Amanat Nasional (PAN) merupakan partai yang paling banyak merekrut artis. Ada setidaknya 17 artis yang masuk dalam daftar calon anggota DPR dan DPRD yang akan didukung oleh PAN. Beberapa di antaranya adalah Pasha Ungu, Uya Kuya, Adelia Wilhelmina, dan Opie Kumis. PDIP, Perindo, dan Gerindra juga mengikuti jejak PAN dengan merekrut banyak artis sebagai calon anggota legislatif.
Dalam konteks ini, Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, berpendapat bahwa meskipun menjadi calon anggota legislatif dari kalangan artis terlihat menarik, hal itu tidak menjamin mereka akan terpilih ke DPR RI atau Senayan. Menurutnya, saat ini kemampuan para calon anggota legislatif di lapangan akan lebih menentukan dalam memenangkan suara.
Diketahui bahwa banyak partai politik saat ini masih mendaftarkan nama-nama artis terkenal sebagai calon legislatif ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk Pemilu 2024. Namun, seperti yang terjadi pada Pemilu Legislatif 2019, dari 91 calon legislatif artis, hanya 77 di antaranya yang berhasil masuk ke Senayan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar artis yang mencalonkan diri tidak berhasil mendapatkan kursi di Senayan, sehingga asumsi bahwa artis dapat secara otomatis mendapatkan banyak suara menjadi tidak benar.
Baca Juga: Lucinta Luna Tampil Manglingi dengan Warna Kulit Gelap, Netizen: Muka Barbie, Suara Ken
Jamiluddin menambahkan bahwa banyak artis yang mencalonkan diri hanya mampu meraih suara sekitar 2.000 hingga 5.000 suara, yang artinya mereka tidak dapat memberikan kontribusi yang signifikan untuk partainya dalam meraih kursi.
Sebagai contoh, Manohara Odelia yang mencalonkan diri pada Pemilu Legislatif 2019 di daerah pemilihan Jawa Timur 1 Surabaya dan Sidoarjo hanya berhasil meraih sedikit suara dan akhirnya gagal masuk ke Senayan. Sementara Krisdayanti, yang mencalonkan diri dari Malang Raya, berhasil meraih suara yang sangat besar dan dengan percaya diri berhasil masuk ke Senayan.
Menurut Jamiluddin, perbedaan dalam jumlah suara kedua artis tersebut mungkin disebabkan oleh penempatan mereka dalam daerah pemilihan. Manohara bukanlah seorang yang lahir di Surabaya dan Sidoarjo, namun dia ditempatkan di daerah pemilihan tersebut. Sementara Krisdayanti memang bertarung di daerah kelahirannya, yang mungkin membantu dalam meraih suara yang lebih besar.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Baca Juga: Elite NasDem Gempar Dengar Kabar Hillary Brigitta Lasut Nyaleg dari Partai Demokrat