Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menanggapi laporan yang diajukan Masyarakat Pencinta Museum Indonesia (MPMI) melalui Ganjarian Spartan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
MPMI dan Ganjarian Spartan melaporkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama tiga ketua umum parpol lainnya ke Bawaslu, lantaran deklarasi dukungan terhadap Prabowo sebagai calon presiden di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
"PAN menilai tidak ada pelanggaran atas Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu, atas acara dukungan resmi PAN dan Golkar ke Pak Prabowo sebagai calon presiden di tempat lokasi museum proklamasi," kata Viva saat dihubungi, Jumat (18/8/2023).
"Acara itu legal formal. Ada izin dari staf museum. Tidak ilegal," tegas dia.
Menurut dia, Museum Perumusan Naskah Proklamasi dipilih menjadi tempat deklarasi dukungan karena dianggap mengingatkan spirit kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia.
"Pemilu presiden bukan hanya sebatas mekanisme dan prosedur demokrasi formal, melainkan sebagai tanggungjawab untuk merealisasikan kedaulatan rakyat di dalam kekuasaan politik," ujar Viva.
"Jadi, tidak ada sejarah yang diselewengkan atau dibelokkan atau dimanipulasi," tambah dia.
Viva menilai acara deklarasi dukungan tersebut bukan kegiatan kampanye, melainkan tanggung jawab partai politik untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.
Dia juga mengatakan masa kampanye juga belum dimulai sehingga tidak ada pelanggaran pemilu dari kegiatan tersebut.
Baca Juga: Deklarasi Dukungan ke Prabowo di Meseum Dimasalahkan Relawan Ganjar, PAN: Tak Ada Pelanggaran
"Saran saya kepada tim sukses kandidat lain, marilah bertarung ide, gagasan, dan pemikiran tentang persoalan bangsa," kata Viva.