Suara.com - Calon presiden (capres) dari PDIP, Ganjar Pranowo cenderung dipilih oleh masyarakat yang terpengaruh pilihan politik Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait endorsement terhadap kandidat calon presiden 2024.
Ganjar unggul atas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam survei Voxpol Center Research & Consulting terkait Endorsement Jokowi berdasarkan pilihan presiden.
"Mayoritas pemilih yang mengaku terpengaruh terhadap pilihan politik Presiden Joko Widodo cenderung memilih Ganjar Pranowo 35,9 persen," kata Direktur Eksekutif Voxpol Pangi Syarwi Chaniago dalam poin paparannya, Selasa (15/8/2023).
Adapun Prabowo sebesar 33,0 persen dan Anies 20,8 persen. Berdasarkan hasil tersebut, Pangi mengatakan bahwa yang paling mendapatkan pengaruh endorsement Jokowi adalah Ganjar.
Baca Juga: Sambut Baik Kabar Anies Deklarasi Cawapres 18 Agustus, Demokrat: Kita Tunggu
"Bahwa endorse mereka itu berpengaruh kepada tiga calon presiden tapi lebih besar itu kepada Mas Ganjar. Tapi sebetulnya rentangnya masih di range margin of error antara Ganjar dengan Pak Prabowo, 33 dengan 35 persen," kata Pangi.
Pengaruh Jokowi Meningkat
Sebelumnya, pengaruh dukungan Jokowi terhadap salah satu kandidat calon presiden ternyata semakin naik. Faktor Jokowi efek dapat mengubah pilihan masyarakat terhadap capres.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago dalam rilis survei terbaru Voxpol pada 24 Juli sampai 2 Agustus 2023.
Pangi menuturkan ada hal menarik dalam temuan survei terbaru, di mana pengaruh Jokowi mengalami peningkatan. Dukungan Jokowi terhadap capres ternyata dapat mempengaruhi pilihan masyarakat.
Baca Juga: Dihadapi Lawan Berkoalisi Gemuk, Ganjar Dianggap Berpeluang Menang di Pilpres 2024
"Pengaruh Pak Jokowi di dalam meng-endorse salah satu calon presiden itu pengaruhnya terakhir kita temukan di bulan November itu adalah 15 persen. Nah sekarang angkanya sudah naik bergesere pada posisi 36,4 persen," kata Pangi, Selasa (15/8/2023).
"Jadi pengaruh atau Jokowi efek ini makin besar," ujarnya.
Walau pengaruh Jokowi mengalami kenaikan, di sisi lain, masyarakat yang menilai dukungan Jokowi tidak memberikan pengaruh juga cukup besar.
"Mereka itu masih ada di angka 53,3 persen. Kemudian tidak jawab 10.3 persen," kata Pangi.
Tetapi berdasarkan hasil survei terbaru, Pangi mengatakan bahwa hasilnya menunjukan Jokowi semakin berpengaruh di tengah masyarakat, di mana dukungan presiden terhadap capres tertentu ternyata bisa mengubah preferensi politik masyarakat.
"Maka oleh karena itu ke mana arah intensitas, ke mana arah dukungan Pak Jokowi, itu juga akan mempengaruhi peta elektoral pilpres 2024," kata Pangi.
Untuk diketahui, survei diselenggarakan pada 24 Juli-2 Agustus 2023 dengan menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei adalah 1.200 dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ± 2,83 persen.
Survei ini menjangkau 34 provinsi secara proporsional berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara secara mendalam secara tatap muka (face to face) oleh surveyor yang sudah terlatih.