Suara.com - Elektabilitas Erick Thohir sebagai figur calon wakil presiden (cawapres) masih jadi yang paling terkuat dibanding tokoh lainnya. Latar belakang sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU) turut mendorong kian meningkatnya elektabilitas Erick.
Hal tersebut disampaikan oleh peneliti senior Lembaga Survei Political Statistics (Polstat), Apna Permana.
"Erick Thohir ini datang dari kalangan nahdliyin (sebutan bagi warga NU) bahkan sebagai anggota kehormatan Banser,” kata Apna dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/8/2023).
Apna menyebut kalau faktor NU itu membuat nama Erick semakin kuat sebagai sosok cawapres.
Baca Juga: Khofifah Vs Yenny Wahid, Dua Perempuan Hebat NU Siap Jadi Kandidat Cawapres 2024
Tercatat tren elektabilitas Erick Thohir tersebut konsisten menguat sejak beberapa bulan ke belakangan. Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) periode 20-24 Juni 2023 sebelumnya mencatat, elektabilitas Ketua Umum PSSI ini konsisten naik.
Hasil survei pada Maret menunjukkan elektabilitas Erick mencapai 11,3 persen. Elektabilitas semakin meningkat yakni 17,3 persen pada April 2023.
Puncaknya, pada Juni 2023, elektabilitas Erick mencapai 22,9 persen.
Di sisi lain, Erick juga dinilai oleh publik sebagai Menteri BUMN dengan kinerja baik.
Selain menghadirkan transformasi besar, lanjut dia, Erick juga sukses membongkar korupsi BUMN. Seperti di Jiwasraya, Asabri, Garuda Indonesia, Waskita Beton Precast dan Pelindo. Selain dari pada itu, Erick Thohir sukses meningkatkan geliat pertumbuhan ekonomi masyarakat kecil melalui KUR, Mekaar serta Makmur.
“Erick Thohir belakangan ini dinilai publik sebagai menteri yang berkinerja baik."
Baca Juga: JK soal Gugatan Usia Cawapres di MK: Kematangan Memimpin Dihitung 40 Tahun ke Atas