Suara.com - Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar telah menentukan sikap politiknya jelang Pilpres 2024 mendatang.
Kedua parpol itu bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres).
Bergabungnya dua parpol tersebut ke KKIR menimbulkan banyak respons. Termasuk dari dua bakal capres lainnya, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Seperti apa respons Ganjar dan Anies mengenai merapatnya PAN dan Golkar ke KKIR? Simak ulasan berikut ini.
Anies Baswedan angkat suara
Menanggapi merapatnya PAN dan Golkar ke KKIR, Anies Baswedan menyatakan, hal tersebut tidak akan menyurutkan langkahnya bersama Koalisi Persatuan untuk Perubahan yang digagas oleh Partai NasDem, Demokrat dan PKS.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengucapkan selamat pada Golkar dan PAN yang telah memutuskan untuk merapat dan mendukung Prabowo Subianto sebagai capres.
Anies menyatakan, kemenangan dalam Pemilu tidak bisa ditentukan dengan banyak atau sedikitnya dukungan partai politik.
Ia lantas mengungkap pengalamannya ketika bertarung di Pilkada DKI Jakarta pada 2017 lalu. Kala itu, dia dan Sandiaga Uno hanya didukung dua partai politik di putaran pertama, yakni Gerindra dan PKS.
Baca Juga: Partai-Partai Besar Sudah Bikin Koalisi, Bagaimana Nasib Ganjar dan PDIP?
Namun di balik itu semua, Anies mengaku, KPP sudah memiliki strategi untuk menghadapi koalisi gemuk KKIR. Meski begitu, ia memilih untuk tidak membocorkannya.
"Kalaupun ada ya tidak disampaikan ya," kata Anies kepada awak media saat berkunjung ke Desa Ketitang, Nogosari, Boyolali pada Minggu (13/8/2023).
Ganjar Pranowo santai
Sementara itu, bakal capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo menanggapi santai bergabungnya PAN dan Golkar ke KKIR.
Dalam keterangan tertulisnya pada awak media, Minggu (13/8/2023), Ganjar mengatakan bergabungnya PAN dan Golkar ke KKIR adalah hal yang biasa.
“Dalam proses demokrasi sebenarnya itu biasa saja. Saya sangat menghormati sikap masing-masing partai. Pasti beliau-beliau juga sudah memberikan keputusan, sudah punya catatan-catatan harus merapat kemana,” kata Ganjar.
Menyertai pernyataan itu, beredar pula foto dan video Ganjar tengan memakai kaus berwarna hitam lengan pendek bergambar Presiden Jokowi.
Di kaus itu, Jokowi tergambar tengan memakai kemeja putih lengan panjang dan tengah menggulung lengan baju di tangan kanan.
Ia lantas teringat dengan Pilpres 2014, di mana ketika itu Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo Subianto didukung oleh enam parpol, yakni Gerindra, PAN, Golkar, PKS, PPP dan PBB.
Sementara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang mengusung Jokowi Jusuf Kalla didukung oleh lima parpol, yakni PDIP, Nasdem, PKB, PKP dan Hanura.
Meski begitu KIH berhasil memenangkan Pilpres dan mengantarkan pasangan Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.
Kontributor : Damayanti Kahyangan