Suara.com - Para politisi kini tengah ramai berselisih pendapat terhadap sikapnya terkait gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres.
Pro kontra terjadi kala muncul gugatan kepada MK untuk mengurangi batas usia capres dan cawapres yang semula 40 tahun menjadi 35.
Bahkan, pihak yang kontra dengan gagasan tersebut mencurigai gugatan itu muncul demi Wali Kota Surakarta sekaligus putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka bisa ikut maju ke Pilpres 2024.
Komentar kubu pro soal gugatan usia minimal capres
Baca Juga: Berpeluang Jadi Cawapres Partai Lain, Gibran: PDIP Tak Mungkin Pilih Saya
Sederet politisi ternama Partai Gerindra kini mendukung wacana pengurangan usia minimal Capres tersebut.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tak keberatan dengan wacana itu lantaran banyak negara yang dipimpin oleh para pemuda-pemudi. Prabowo juga menilai bahwa pemimpin yang ideal tak bisa dinilai serta-merta dari usia mereka.
"Kalau saya lihat ya kita jangan terlalu melihat usia lah, kita lihat tekad, idealisme, kemampuan seseorang, kalau saya lihat banyak negara itu pemimpinnya muda-muda sekarang," kata Prabowo kepada wartawan pada Rabu (2/8/2023).
Senada dengan sang Ketum, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Habiburokhman menilai bahwa penduduk yang tergolong dalam usia produktif dapat berperan serta dalam pembangunan nasional.
"Penduduk usia produktif dapat berperan serta dalam pembangunan nasional, di antaranya untuk mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres," kata Habiburokhman dalam sidang uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, Selasa (1/8/2023).
Habiburokhman juga sependapat dengan Prabowo terkait banyaknya negara di dunia yang memberikan kesempatan bagi penduduk muda untuk ikut jadi calon presiden.
"Mengacu pada aturan yang ada di berbagai negara di dunia yang mengatur syarat usia minimal pencalonan capres cawapres. 45 negara di dunia memberikan syarat minimal 35 tahun, di antaranya Amerika Serikat, Brasil, Rusia, India, dan Portugal," ujar dia.
Kubu kontra curiga demi muluskan Gibran
Sayangnya tak seluruh politisi memberikan dukungan bagi pengurangan usia minimal nyapres tersebut.
Bahkan, para politisi yang kontra kompak mencurigai bahwa tujuan wacana tersebut adalah demi putra sulung Jokowi bisa menjadi cawapres.
Salah satu politisi yang mencurigai demikian yakni pakar hukum tata negara Denny Indrayana.
Hampir senada, Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat, Andi Mallarangeng mencurigai bahwa langkah gugatan tersebut ditujukan demi melanggengkan kekuasaan pemimpin petahana.
"Golongan kedua, ada hubungannya dengan upaya melanggengkan kekuasaan penguasa yang sedang berkuasa," kata Andi kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).
Respons Gibran soal namanya diseret dalam isu usia capres
Gibran kini telah angkat bicara dan komentar terkait namanya ikut diseret dalam isu gugatan usia capres-cawapres. Gibran meminta agar para politisi dan masyarakat untuk berhenti mengaitkan berbagai isu dengan dirinya.
"Saya tidak mengikuti berita itu (gugatan MK). Lebih pas pertanyaan itu ditujukan pada yang menggugat. Kemungkinan yang kepengin (maju cawapres) itu yang menggugat. Ojo kabeh dicurigai aku (jangan semua mencurigai saya)," ucap Gibran, Kamis, (3/8/2023).
Kontributor : Armand Ilham