Suara.com - Politikus PDI Perjuangan, Adian Napitupulu mengajak pendukung Ganjar Pranowo untuk tidak memilih calon presiden yang memiliki rekam jejak kasus korupsi hingga pelanggaran HAM.
Wakil Koordinator Relawan Pemenangan Ganjar Pranowo itu menyampaikan, jika ingin Indonesia bebas dari korupsi maka sudah sepatutnya memilih calon presiden yang tidak memiliki latar belakang melakukan tindakan korupsi. Kemudian jika tidak ingin terjadi pelanggaran HAM, maka jangan memilih calon presiden yang memiliki latar belakang masalah tersebut.
"Apakah kita mau Indonesia nanti tidak melakukan pelanggaran HAM terhadap rakyatnya? Bagaimana caranya, jangan pilih mereka yang punya rekam jejak melakukan pelanggaran HAM terhadap rakyatnya," kata Adian, Minggu (30/7/2023).
Hal itu disampaikan Adian dalam acara 'Ngopi Banteng Bersama Repdem: Gerak Cepat untuk Indonesia Maju, Berlari Bersama Ganjar Pranowo' di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Banyak Aktivis 98' Kecewa Budiman Sudjatmiko Temui Prabowo, Adian Napitupulu: Aku Enggak Mau Mikirin
Adian lantas meminta peserta yang hadir dalam acara tersebut untuk berani memenangkan Ganjar sebagai presiden. Sebab ia mengklaim Gubernur Jawa Tengah itu rekam jejaknya bisa dipertanggungjawabkan.
"Saya mau anak saya, cucu saya nanti, bisa berbicara bebas dengan tanpa takut untuk hilang. Saya mau, anak-anak, cucu-cucu kita nanti bisa berbicara, berdiskusi pikirannya dengan bebas tanpa rasa takut seperti kami alami begitu," ujarnya.
"Untuk itu saya tidak tahu bagaimana dan seperti apa, tapi percaya betul yang bisa menjamin kebebasan kita hanya Ganjar Pranowo. Karena Ganjar Pranowo tidak punya rekam jejak yang anti demokrasi," imbuhnya.
Aktivis 98 Kecewa
Dalam kesempatan itu, Adian juga menyebut banyak aktivis 98 yang kecewa dengan Budiman Sudjatmiko karena menemui bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Meski begitu, Adian mengklaim tidak mau ambil pusing dengan sikap rekan separtainya tersebut.
Adian menegaskan kekinian lebih memilih fokus untuk memenangkan Ganjar Pranowo selaku bakal calon presiden dari PDIP.
"Banyak yang menolak, banyak yang kecewa, tapi saya nggak mau mikirin itu. Pertarungan politik kita tinggal 199 hari. Saya mau fokus di situ aja," ungkap Adian.
"Saya nggak mau mikirin Budiman, apa dari dulu prinsip berjuang kita adalah bersama atau tidak dengan Budiman kita akan tetap berjalan, gampang aja," imbuhnya.
Sementara terkait kedekatan Ganjar dengan Prabowo, Adian menilai itu sebagai hal yang wajar. Sebab Ganjar sebagai bakal calon presiden mesti menunjukan sebagai sosok calon presiden untuk semuanya.
"Saya pikir dia sebagai calon presiden dia harus menunjukan dia calon presiden bagi siapapun, termasuk calon presiden termasuk Prabowo," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, politikus PDIP Budiman Sudjatmiko melakukan pertemuan dengan Prabowo di kediamannya Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada Selasa (18/7) malam.
Meski mantan aktivis PRD itu menyatakan bahwa kedatangannya tersebut tidak membawa nama partai yang menaunginya saat ini, PDIP. Úsai berdialog selama dua jam, Budiman menyampaikan apresiasinya terhadap Prabowo dalam memperjuangkan bangsa.
"Saya apresiasi, ajak Pak Prabowo ayok jalan terus. Mudah-mudahan, kita beri dukungan agar orang-orang baik bangsa ini, seperti Pak Prabowo (agar) tidak terus diganduli masa lalu," ujarnya.