Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menegaskan safari politik yang dilakukannya mengunjungi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, bukan semata terkait pencarian calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo.
"Ya perjalanan saya hari ini, Alhamdulillah saya ketemu Cak Imin Ketum PKB. Maraton langsung ketemu dengan Ketum Golkar Mas Airlangga. Pertemuan-pertemuan ini bukan hanya kemudian untuk mencari cawapres," kaya Puan di kediaman Airlangga, Jalan Tirtayasa Raya, Jakarta Selatan pada Kamis (27/7/2023).
Pertemuan dengan dua ketua umum itu, dikatakan Puan sebagai ajang silaturahmi dalam rangka menjalankan tugas yang diberikan dari partai kepadanya.
"Kedua, bagaimana dalam silaturahmi itu kita bisa bertukar pikiran dan menjajaki bagaimana keinginan dan cita-cita setiap partai yang memiliki target dan strategi dan cita-cita. Jadi, jangan sampai ada miskom," kata Puan.
Baca Juga: Soal Pengakuan Belum Jadi Jurkam Ganjar, Hasto PDIP Ngaku Sudah Langsung Berkomunikasi dengan Gibran
"Boleh saja kita ada beda pilihan, tetapi jangan sampai kemudian itu membuat komunikasi yang ada jadi tersendat pula. Sehingga kita jadi satu bangsa itu tidak bisa menjaga persatuan dan kesatuan di pesta demokrasi," katanya.
Sebelumnya, Partai Golkar dan PDI Perjuangan menyepakati pembentukan tim teknis untuk menuju kerja sama politik. Kesepakatan itu terjadi dalam pertemuan antara Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Airlangga mengaku antara Golkar dan PDIP memang sudah kerap bersama di pemerintagan maupun di parlemen. Ia berujar kebersamaan yang terjalin itu tentu membuat kedua partai sudah saling mengetahui.
"Oleh Karena itu banyak hal yang perlu dibahas tentunya dan tentunya tadi disepakati bahwa hal yang sifatnya teknis itu perlu dibangun. Dan dari Partai Golkar sudah membentuk tim teknis, dan juga nanti pihak ibu (Puan) kamu persilakan. kami dipimpin oleh saudara Melchias Markus Mekeng," tutur Airlangga di kediamannya di Jalan Tirtayasa Raya, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023).
Adapun Mekeng merupakan Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Sementara di sisi PDIP sejauh in diketahui diwakilkan oleh Ketua DPP PDIP Said Abdullah.
Baca Juga: Puan Bersafari Politik Temui Cak Imin Hingga Airlangga, Hasto PDIP: Itu Penugasan Ibu Megawati
Di tempat yang sama, Puan membenarkan ihwal kesepakatan pembentukan tim teknis itu. Ia berujar kesepakatan pembentukan tim teknis itu disimbolkan dengan pemberian bunga merah dan kuning dari Airlangga kepada dirnya.
"Untuk tim teknis jadi kebersamaan antara Golkar dan PDIP. Insyallah dimulai dari hari ini tuh sudah mulai terjalin kebersamaan ditandain bunga merah dan kuning tadi. Tanda cinta, artinya tanda bahwa kita merasa punya hati yang sama gitu ya mas ketum," kata Puan.
Puan berujar melalui tim teknis tersebut nantinya baik Golkar dan PDIP bisa membahas apa yang menjadi persamaan di antara kedua partai.
"Dan bahwa apa yang sudah di sampaikan oleh bapak ketum airlangga terkait tim teknis kami berdua sudah bersepakat untuk membentuk tim teknis kecil. Nanti anggotanya akan kami pilih tidak bisa besar-besar, yaitu karena kesibukan Pak Ketum Airlangga dengan saya juga punya kesibukan," kata Puan.
Jadi tim teknis ini yang akan menjadi jembatan apa saja yang kemudian ingin disampaikan, bagaimana kemudian insyaallah nantinya akan ada persama visi dan misi serta cita-cita di kemudian hari dalam waktu yang tidak lama," ujar Puan.
Belum Ada Titik Temu
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan kebersamaan dengan PDIP terus terbuka dan cair. Ia menganggap suasana cair dengan PDIP sudah seperti dengan keluarga sendiri.
Walau ada kebersamaan tersebut, Cak Imin menegaskan belum ada titik temu antara PKB dan PDIP, terutama menyusul pertemuannya dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani hari ini.
Cak Imin sendiri mengaku bakal menginformasikan kepada rekan koalisinya, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto apabila ke depan ada titik temu baru antara PKB dan PDIP.
"Sehingga kalau toh nanti ada titik temu baru antara PDIP dan PKB tentu saya akan bicarakan ke Pak Prabowo. Kapan dan bagaimana misalnya," kata Imin.
Tetapi ditegaskan Cak Imin, sejauh pertemuannya dengan PDIP pada hari ini, titik temu tersebut belum ada.
"Tapi sampai hari ini, kita terus berproses, berdinamika dan berdialektika sampai ada nanti kalau ada kesimpulan yang serius baru saya ajak bicara Pak Prabowo, tapi sejauh ini Pak Prabowo pasti akan selalu menjadi tempat kita berkonsultasi dalam PKB mengambil sikap," tutur Imin.
Tanpa Syarat
Puan menegaskan tidak membahas syarat tertentu agar PKB bergabung saat melakukan pertemuan dengan Cak Imin.
Ia berujar pertemuan pada siang ini berfokus untuk menyamakan pemikiran. Tidak ada pembahasan mengenai syarat tertentu.
"Tadi nih saya bocorin sedikit ya Cak Imin, Cak Imin di pertemuan ini nggak ada sama sekali membicarakan persyaratan-persyaratan karena kita masih bagaimana menyatukan pemikiran-pemikiran apa yang akan dilakukan, bagaimana ke depan, bagaimana membangun bangsa ini," tutur Puan di kediaman Cak Imin di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (27/7/2023).
"Nggak ada 'saya ikut tapi..' atau 'Mba Puan boleh gak ini itu" atau 'Cak Imin ikut tapi harus ini', nggak ada. Itu semua nggak ada kita bicarakan," kata Puan.
Puan menuturkan pembicaraannya dengan Cak Imin berlangsung cair dan gembir. Walau begitu ditegaskan Puan antara kedua belah pihak memang belum mendapatkan satu titik temu.
"Cair makanya gembira, namun kita nantinya insyaallah akan mendapatkan satu titik temu yang sama-sama baik dalam membangun bangsa dan negara," ujar Puan.
Sementara itu, senada dengan Puan, Cak Imin menekankan bahwa kebersamaan antara PKB dan PDIP tulus tanpa syarat.
"Seperti yang disampaikan Mba Puan, kebersamaan kita tulus tidak ada syarat-syaratan, tetapi kalau ada yang perkembangannya mengerucut misalnya ya tentu saya akan sampaikan ke Pak Prabowo," ujar Cak Imin.