"(Cak Imin) tidak pernah tanpa jabatan, pernah di eksekutif, pernah di legisilatif. Memiliki partai yang kuat dan membentuk menjadi partai yang sekarang kata Pak Jokowi di Harlah kemarin PKB sudah menjadi partai papan atas," kata Jazilul.
Sebelumnya PKB menilai wajar adanya godaan dari PDIP untuk membujuk PKB bergabung mendukung pencapresan Ganjar. Terlebih setelah PDIP memasukan nama Cak Imin dalam lima besar bursa cawapres Ganjar.
Menurut Jazilul, wajar PDIP menggoda, mengingat Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dijalin bersama Gerindra kekinian memang belum ada kepastian soal pasangan yang bakal diusung.
Walau belum ada paslon yang diusung, KKIR menyepakati penentuannya dilakukan Ketua Umum PKB Muhaimin atau Cak Imin bersama dengan Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Gerindra.
"Mestinya Pak Muhaimin sudah tidak tergoda tapi mungkin karena adanya ketidakpastian wajar saja ada godaan-godaan," kata Jazilul.
Berbeda apabila Gerindra dan PKB sudah memantapkan posisi mendukung pasangan calon, tentu Jazilul berkeyakinan PDIP tidak akan lagi mencoba menggoda-goda.
"Kecuali misalkan, Minggu lalu sudah dideklarasikan pasangan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin, saya yakin Mba Puan tidak akan memasukkan nama Gus Muhaimin di 5 nama yang ada. Itu yang saya sebut kenapa tidak main-main," kata Jazilul.
Lima Kandidat Cawapres
Puan mengemukakan bahwa nama bacawapres yang akan mendampingi capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah mengerucut kepada lima nama.
Baca Juga: Lagi Mesra-mesranya Sama Erick Thohir, PKB Yakin Prabowo Tak Khianati Cak Imin
Sebelumnya diberitakan, Puan pernah menyebut ada 10 nama yang akan dipilih untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo. Kemudian saat ini, ia memastikan sudah mengerucut menjadi lima nama.