Suara.com - Teka-teki bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampingi capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo perlahan terungkap.
Setelah sebelumnya Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menyebut 10 nama, kini ia menyatakan sudah mengantongi lima nama yang berpeluang besar mendampingi Ganjar sebagai cawapres di Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan Puan usai menghadiri acara Harlah ke-25 PKB, Stadion Manahan, Solo, Minggu (23/7/2023). Nama yang dimaksud adalah Sandiaga Uno, Erick Thohir, Andika Perkasa, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Seperti apakah rekam jejak ke lima tokoh yang di sebut Puan Maharani itu? Simak ulasannyaberikut ini.
Baca Juga: Ngaku Sering Dibuat Kagum, Ganjar Lempar Candaan ke Prabowo: Bapak Pakai Baju Hitam Putih Juga?
Sandiaga Uno
Sandiaga Uno terbilang baru di dunia politik. Ia baru terjun pada 2015 lalu ketika bergabung dengan Partai Gerindra.
Ia lalu mengikuti Pilgub DKI Jakarta pada 2017 bersama Anies Baswedan sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta. Mereka berhasil meraih posisi itu.
Dua tahun kemudian pada 2019, ia didulat menjadi cawapres bersama Prabowo Subianto. Namun akhirnya pasangan itu kalah dengan Pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pada 2020, Sandiaga diminta bergabung dalam pemerintahan Jokowi sebagai Menteri Pariwasata dan Ekonomi Kreatif hingga kini.
Baca Juga: Nama Sandiaga Masuk Lima Besar Cawapres Ganjar, PPP Makin Pede
Sebelum terjun ke politik, Sandiaga berkecimpung di dunia bisnis dan ekonomi. Ia memulai kariernya di dunia perbankan pada 1990, yakni di Bank Summa.
Kariernya semakin menanjak, hingga ia pernah menjabat sejumlah posisi penting, di antaranya Wakil Presiden Eksekutif NTI Resources di Kanada.
Pendiri perusahaan penasihat keuangan PT Recapital Advisors bersama Rosan Roeslani yang kini menjadi Wakil Menteri BUMN. Dan pendiri perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya bersama pebisnis Edwin Soeryadjaya.
Erick Thohir
Kini Erick Thohir menjabat sebagai Menteri BUMN sekaligus Ketua Umum PSSI. Sebelaum masuk pemerintahan, Erick merupakan pengusaha yang bergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
Ia dikenal cukup dekat dengan Presiden Jokowi, hingga sempat diberi kepercayaan untuk memegang sejumlah posisi strategis, meski belum masuk ke pemerintahan.
Salah satunya adalah ketika ia diamanahkan untuk memimpin penyelenggaraan pesta olah raga terbesar di Asia, yakni Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia.
Ajang olah raga itu berjalan lancar dan mengundang decak kagum di dunia Internasional, berkat tangan dingin Erick Thohir.
Jelang Pilpres 2019, Erick Thohir dipercaya untukmenjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Berkat kerja kerasnya, Erick berhasil mengantarkan pasangan Jokowi-Marif Amin ke kursi presiden dan wakil presiden Indonesia. Dan karena itu pula, ia dipercaya untuk menjadi Menteri BUMN hingga kini.
Andika Perkasa
Mantan Panglima TNI ini berupakan kelahiran Bandung, 21 Desember 1964. Jabaran Panglima TNI ia pegang sejak 17 November 2021 hingga 19 Desember 2022.
Andika Pratama merupakan lulusan Akademi Militer pada 1987. Jabatan pertama yang ia pegang yakni perwira pertama Infanteri Kopassus Grup2/Para Komando dan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Gultor) selama 12 tahun.
Setelah itu ia berhasil menduduki sejumlah posisi strategis di TNI, diantaranya Sekretaris Pribadi Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
Ketika Jokowi dan Jusuf Kalla dilantik menjadi presiden dan wakil presiden periode 2014-2019, Andika Pratama diangkat menjadi Komandan Paspampres dengan pangkat Mayor Jenderal.
Pada 22 November 2018, Presiden Jokowi melantik Andika sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD). Dan puncak karier Andika di dunia militer terjadi pada 17 November 2021, ketika ia dilantik menjadi Panglima TNI.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Sama seperti Andika Pratama, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) juga berlatarbelakang militer. Namun ia pensiun dini setelah 16 tahun menggeluti dunia itu dengan pangkat terakhir Mayor.
Keputusan AHY meninggalkan dunia militer karena dirinya hendak terjun ke dunia politik pada 2017, ketika ia hendak mengikuti Pilkada DKI Jakarta.
Ia maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta, berpasangan dengan Sylviana Murni, seorang birokrat yang sudah lama bertugas di Pemprov DKI.
Namun langkah AHY dan Sylviana terhenti di putaran pertama Pilkada DKI Jakarta. Pasangan itu hanya meraih suara 17,06 persen,jaug di bawah pasangan Anies-Sandi (39,95 persen) dan pasangan Ahok-Djarot (42,99 persen).
Meskikalah di Pilgub, putra sulung mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu tak menyerah dan tetap berkiprah di politik.
Ia lalu dipercaya menjadi Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) untukmengawal pemenangan Partai Demokrat di Pileg 2019.
Setelah berhasil mengangkat elektabilitas Demokrat di Pileg 2019, AHY diangkat menjadi Waketum Partai Demokrat karena ada perubahan susunan pengurus partai.
Dan pada Maret 2020, Suami Anissa Pohan itu terpilih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres V Partai Demokrat.
Muhaimin Iskandar
Muhaimin Iskandar akrab disapa Gus Imina tau Cak Imin. ia merupakan kelahiran Jombang, pada 24 September 1966.
Ayahnya merupakan seorang ulama Nahdlatul Ulama (NU) yakni Muhammad Iskandan yang merupakan guru di Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif, Jombang, Jawa Timur.
Karier politik Cak Imin bermula pada 1998, ketika pada 1998, ia dan sejumlah tokoh MU termasuk Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia lalu ditunjuk menjadi Sekretaris Jenderal.
Pada Pemilu 1999, ia berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI dati Fraksi PKB. Ketika itu usianya masih 33 tahun dan berhasil menduduki kursi Wakil Ketua DPR RI periode 1999-2004.
Karier politiknya terus melambung hingga ia berhasil menjadi Ketua Umum PKB. Pada Pemilu 2004, ia kembali menjadi anggota DPR RI dan kembali dipercaya memegang jabatan Wakil Ketua DPR RI periode 2004-2009.
Tak hanya di legislatif, Cak Imin juga pernah berkiprah di pemerintahan sebagai Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi peride 2009-2014, di era kepemimpinan Presiden SBY.
Keberhasilannya memimpin PKB hingga kini turut mengantarkan sejumlah kader PKB menjadi menteri di kabinet Kerja Joko Widodo pada 2014-2019.
Kontributor : Damayanti Kahyangan