Elektabilitas Prabowo Masih di Puncak, Selisih Tipis dengan Ganjar

Minggu, 23 Juli 2023 | 16:47 WIB
Elektabilitas Prabowo Masih di Puncak, Selisih Tipis dengan Ganjar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto meninjau panen raya padi dan berdialog dengan petani di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). [Foto: Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Survei Indikator Politik mengungkap bahwa tingkat keterpiluhan atau elektabilitas Prabowo Subianto masih berada di posisi terats, dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Meski begitu, Prabowo hanya unggul tipis dari Ganjar Pranowo dengan selisih 1,1 persen.

"Prabowo memperoleh dukungan 36,8 persen, Ganjar 35,7 persen, Anies 26,5 persen. Sekitar 6,1 persen belum menunjukan pilihan," kata Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Murtadi pada Minggu (23/7/2023).

Burhanuddin mengatakan, survei dilakukan dengan menggunakan metode tatap muka dan melibatkan lima kelompok generasi, yakni Gen Z atau yang berusia 26 tahun ke bawah sebanyak 24 persen.

Baca Juga: Survei Indostrategic Soal Elektabilitas Parpol: PDIP Masih Mendominasi Dibuntuti Gerindra, PAN-PPP Tak Lolos Parlemen

Kemudian generasi milenial berusia 27-42 tahun sebanyak 39,1 persen, Gen X yang berusia 43-58 tahun 24 persen.

Sedangkan untuk generasi Baby Boomer berusia 59-79 tahun sebanyak 12,5 persen, dan Interwar Generation yang berusia 80 tahun keatas sebanyak 0,4 persen.

Burhanuddin melanjutkan, Prabowo sendiri unggul di kalangan pemilih muda, terutama Gen Z, generasi milenial, dan Baby Bommers.

Sementara pemilih Ganjar, mayoritas dari kalangan Gen X.

"Kemudian Anies Baswedan unggul dikalangan Interwar Generation, atau di usia 80 tahun keatas," jelas Burhanuddin

Baca Juga: Survei Indostrategic: Bukan Prabowo, Ganjar Paling Banyak Disebut Jadi Capres Pilihan Presiden Jokowi

Total, dalam survei tersebut melibatkan 1.220 orang, dengan margin errror sekitar 2,9 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI