Suara.com - Kedekatan antara Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dinilai bukanlah kedekatan biasa. Bahkan, kedekatan kedua tokoh ini dinilai bisa menjadi suntikan elektoral untuk Prabowo melaju di Pilpres 2024.
Pengamat politik Adi Prayitno menilai kedekatan antara Jokowi dan Prabowo memberikan keuntungan untuk Ketua Umum Partai Gerindra itu dalam kontestasi politik.
Ia melihat kehadiran Jokowi dan Prabowo dalam berbagai kesempatan bersama mengisyaratkan adanya kedekatan yang spesial di antara keduanya.
"Ini bukan kedekatan biasa antara presiden dengan menteri, ini kedekatan yang spesial. Karena di antara begitu banyak menteri, Prabowo yang paling banyak diajak bicara, sering diajak makan, sering diajak kemana-mana," kata Adi, Senin (17/7/2023).
Baca Juga: Klaim Golkar dan PAN Bakal Merapat Dukung Prabowo, Gerindra: Komunikasi Kami Intensif
Sebagai seorang menteri di kabinet kerja, sosok Prabowo lah yang memang sering diajak bertemu oleh Jokowi di Istana Negara.
Belum lama ini, Prabowo mengaku alasan ia sering dipanggil ke Istana adalah untuk membahas pertahanan dan keamanan negaranya sesuai dengan tugas yang ia kerjakan.
Adi melihat tingginya frekuensi pertemuan antara Jokowi dan Prabowo dapat memberikan daya elektoral yang tinggi untuk Prabowo di Pilpres 2024.
Kedekatan ini dapat mengisyaratkan banyak hal, salah satunya bentuk endorse Jokowi untuk memuluskan jalan Prabowo maju di Pilpres 2024.
Hal ini juga terlihat dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia pada 1-8 Juli 2023, tercatat Prabowo unggul 3,6 persen dari Ganjar Pranowo. Prabowo mendapatkan elektabilitas sebesar 35,8 persen, sementara Ganjar mendapatkam 32,2 persen.
Baca Juga: Pede Golkar dan PAN Bakal Merapat KKIR, Gerindra: Pada Akhirnya Semua ke Prabowo
"Makanya saya bilang hubungan Jokowi dan Prabowo ini spesial, bukan yang biasa saja," ungkap Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu.
Kedekatan spesial antara Jokowi dan Prabowo juga dipertegas oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. Ia menilai Jokowi dan Prabowo memiliki ikatan batin yang kuat.
"Saya mau mengungkapkan satu hal, hubungan batin Prabowo dengan Jokowi itu kuat sekali. Ini bukan soal baru lagi," kata Fahri dalam podcast Total Politik.
Kedekatan antara Jokowi dan Prabowo rupanya juga diendus oleh media asing. Belum lama ini, The Straits Times melaporkan keakraban antara Jokowi dan Prabowo, bacapres dari Partai Gerindra.
Tingginya intensitas pertemuan Jokowi dan Prabowo dibandingkan denga bacapres PDIP, Ganjar Pranowo dinilai sebagai bentuk isyarat dukungan Jokowi di Pilpres 2024.
"Tanda-tanda yang berkembang bahwa Presiden Jokowi cenderung memberikan dukungan terhadap Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai presiden dalam Pemilu 2024, dibandingkan kandidat dari partainya sendiri, Ganjar Pranowo," demikian laporan The Straits Times pada 26 Juni 2023 lalu.
Menurut analis politik dalam media asing tersebut, alasan Jokowi mendukung Prabowo karena Ketua Umum Partai Gerindra itu merupakan populis sayap kanan yang memiliki komitmen untuk mendukung karier politik keluarga Jokowi.
Terlebih nasib karier politik Jokowi di PDIP juga belum jelas. Bahkan, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menyebut nasib Jokowi akan menyedihkan tanpa dukungan partai banteng.
The Straits Times menilai ucapan Megawati tersebut membuat Jokowi sakit hati sehingga memengaruhi dukungannya di Pilpres 2024.
Memberikan dukungan untuk Ganjar juga belum tentu memberikan dampak langsung untuk Jokowi, terlebih keduanya baik Ganjar dan Jokowi sama-sama petugas partai.