Suara.com - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang akan menjadi ajang pembuktian bagi partai politik untuk bisa menjaring suara demi keterwakilan legislatif di kursi legislatif.
Beberapa parpol sudah mulai pasang target menjaring suara, salah satunya PPP yang menargetkan 11 juta pemilih mencoblos gambar partai berlambang kakbah tersebut di dalam bilik suara pada 14 Februari 2024 mendatang.
Untuk mengejar target tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno mengatakan, saat ini partainya akan menyasar pemilih dari kalangan milenial.
Ia mengemukakan, hal tersebut berdasarkan data KPU yang mendata ada sekitar 50 persen lebih pemilih berasal dari kalangan milenial dan generasi Z. Jika berhasil mendapatkan 11 juta suara, PPP bakal mendapatkan 40 hingga 50 kursi di DPR dan juga DPRD.
"Ini yang harus kita fokuskan PPP 'relate', PPP itu nyambung sekali dengan anak-anak muda, dengan tawaran percepatan pembangunan yang fokus pada sisi ekonomi," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (13/7/2023).
Mantan Wagub DKI Jakarta ini mengemukakan, bakal berfokus pada percepatan pembangunan dalam meraih suara generasi milenial.
Keyakinan tersebut diperkuat dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) yang berada di atas 80 persen.
Tak hanya itu, ia juga mengemukakan, PPP menyiapkan strategi dengan menawarkan inovasi di tengah tantangan geopolitik global dan perlambatan ekonomi, termasuk inflasi yang masih tinggi.
"Ini butuh solusi ekonomi. Saya akan fokus kepada pembukaan lapangan kerja dan menjaga pasokan agar harga-harga bahan pokok biaya-biaya hidup masyarakat terjangkau dan terkendali," katanya.
Untuk diketahui berdasarkan data yang dihimpun, pada Pemilu tahun 2019 lalu PPP hanya mendapat 6.323.147 suara atau hanya 4,52 persen.
Jika dikonversikan, jumlah kursi yang diraih partai berlambang kakbah ini di DPR hanya mendapatkan 19 kursi atau berada di urutan paling buncit. (Antara)