"Harus ada proses negosiasi dan kompromi apa kemudian dalam proses kompromi itu iya harus dipilih," ungkap Khoirul Umam.
Dalam konteks politik praktis, esensinya harus ada berbagi kekuasaan sebagai gantinya.
"Bahwa dalam konteks politik praktis esensi dari koalisi termasuk juga negosiasi adalah power sharing bang. Kalau dia mendapatkan apa namanya porsi yang lebih atau mungkin barangkali ada yang kurang maka harus ada penyesuaian itu," imbuhnya.
Sebagai contoh, kata dia, jika tidak mendapat posisi cawapres maka bisa saja nama politisi tersebut ditempatkan di posisi tertentu dalam kabinet pemerintahan yang akan datang.
"Anda kalau nggak dapet posisi cawapres ya anda dapat misalnya kekuatan logistik, atau mungkin dalam konteks pembagian portofolio pemerintahan ke depan dapat jatah menteri berapa," lanjutnya.
Kontributor : Ayuni Sarah