Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan perlunya memilih pemimpin sesuai kebutuhan, bukan berdasarkan keinginan.
Lantaran itu, Nurul menyebut bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo bisa dipasangkan dengan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden (cawapres) jika membutuhkan desain ekonomi.
"Misalnya yang dibutuhkan sama Mas Ganjar itu desain masalah ekonomi, ya mestinya dengan Pak Airlangga Hartarto," kata Nurul di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (12/7/2023).
Nurul menyebut, Airlangga tidak suka membuat gimmick politik sehingga kinerjanya sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tidak terlalu terlihat.
Baca Juga: Zulkifli Hasan Buka Suara Soal Poros Baru dengan Partai Golkar di Pilpres 2024
"Sayang, Bapak Airlangga ini tidak genit, tidak genit kan. Jadi, apa yang dikaryakan oleh beliau itu kurang menggigit karena orangnya ya seperti itu, tidak mementingkan pada catwalk itu, gimmick, tapi dia lebih suka bekerja," ujar Nurul.
Meski begitu, Nurul membantah pernyataannya tersebut merupakan sinyal dukungan Golkar kepada Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP.
"Nggak, kalau tadi kan saya mengibaratkan bahwa keberadaan Pak Airlangga Hartarto itu sebagai tokoh perekonomian dan dia kan pemikirannya tentang perekonomian itu sangat kuat dan mewarnai perekonomian di Indonesia pada saat ini," tuturnya.
Dengan kemampuan dan kinerja Airlangga di bidang perekonomian itu, lanjut dia, membuat Airlangga bisa mendampingi calon presiden manapun sebagai calon wakil presiden. Bahkan, Nurul menyebut, tidak menutup kemungkinan Airlangga bisa menjadi calon presiden jika diusung oleh koalisi yang kuat.
"Jadi apa yang kami tekankan, yang kami jual adalah cari yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan, tapi yang dibutuhkan," katanya.
Baca Juga: Respons Rekomendasi Dewan Pakar, Sekjen Golkar Klaim Sudah Dilakukan Airlangga