Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto memberikan pantun kepada Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Pantun itu merupakan kode jika Ridwan Kamil masuk dalam radar bakal cawapres Ganjar Pranowo.
Dalam pantunnya, Hasto menilai nama Ridwan Kamil mungkin saja mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Apalagi, Presiden Jokowi juga menyebut nama Ridwan Kamil sebagai kandidat bakal capres.
Namun, kepastian tersebut masih akan diumumkan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Lantas, seperti apakah rekam jejak Ridwan Kamil yang masuk radar bakal cawapres Ganjar Pranowo?
Baca Juga: Kuliti Sinyal Jokowi Semakin Dekat Prabowo, Ade Armando: Dia Tak Semangat Majukan Ganjar Pranowo
Rekam Jejak Ridwan Kamil
Ridwan Kamil pertama kali terjun di ranah politik saat ia mengikuti perhelatan Pemilihan Wali Kota atau Pilwalkot Bandung pada 2013. Kala itu, ia diusung oleh Partai Gerindra untuk dipasangkan dengan Oded Muhammad Danial yang merupakan kader dari PKS.
Dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandung pada 28 Juni 2013, Kang Emil dengan pasangannya berhasil menang telak dari tujuh pasangan lainnya, dengan meraih sebanyak 45,24 persen suara.
Keberhasilannya membangun Kota Bandung akhirnya membawa kariernya menuju Pilkada Jawa Barat 2018.
Ridwan Kamil diusung sebagai calon gubernur dan dipasangkan dengan Uu Ruzhanul Ulum. Mereka mendapatkan dukungan dari PKB, PPP, Partai NasDem dan Partai Hanura. Mereka berhasil terpilih setelah mendapatkan suara terbanyak.
Baca Juga: CEK FAKTA: Efek Dukungan Putri Ariani, Mayoritas Warga Jawa Barat Pilih Anies Jadi Capres 2024
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu kini mulai bersiap melakukan manuver politik jelang Pilpres 2024. Apalagi, elektabilitasnya di berbagai survei bisa dibilang mentereng jika diusung sebagai cawapres di pesta demokrasi.
Ridwan Kamil akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golkar pada awal 2023. Mengenai kemungkinan menjadi cawapres Ganjar, Ridwan Kamil masih menyerahkan keputusan itu kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa