Suara.com - Beredar kabar burung alias rumor bahwa Presiden Joko Widodo alias Jokowi tengah berwacana menggabungkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai pasangan Capres-Cawapres.
Isu tersebut disuarakan oleh Ketum Projo Budi Arie Setiadi dalam acara Total Politik, Senin (26/6/2023).
"Pak Jokowi juga waktu terakhir bilang sama saya, waktu Musra bulan lalu masih ngomong, 'Saya ini pasti ingin menggabungkan Pak Prabowo dengan Ganjar, Ganjar-Prabowo, Prabowo-Ganjar'," ujar Budi dalam siniar tersebut.
Lebih lanjut Budi membeberkan bahwa Jokowi tengah menemukan hambatan dalam upayanya tersebut.
Baca Juga: Lewat Pantun, Hasto Kirim Sinyal Ridwan Kamil Cawapres Ganjar Pranowo
Terkait dengan kebenaran isu ini, Jokowi hingga kini urung mengeluarkan pernyataan resmi.
Adapun isu yang diserukan oleh Budi ini membuat publik bertanya-tanya, siapakah yang lebih unggul dan layak menjadi capres, yakni Ganjar atau Prabowo?
Latar belakang Ganjar vs Prabowo: Simpatisan PDIP vs Eks Komando Kopassus
Meski sama-sama bertandang di dunia politik, Ganjar dan Prabowo datang dari latar belakang karier yang berbeda.
Ganjar merupakan tamatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta yang kemudian bekerja di lembaga konsultan HRD.
Baca Juga: Pesan-pesan Menohok Wali Kota Depok Buat Kaesang: Jangan Coba-coba Kalau...
Tak lama setelah berkarier sebagai pegawai swasta, Ganjar sontak terjun ke politik dan bergabung dengan PDIP.
Prabowo di sisi lain merupakan seorang perwira militer yang berkiprah di TNI selama puluhan tahun.
Sebelum masuk ke kancah politik, Prabowo aktif di TNI selama 28 tahun. Prabowo telah banyak terlibat dalam operasi militer sebagai personel Komando Pasukan Khusus alias Kopassus.
Purnawirawan TNI AD ini juga mengantongi segudang pengalaman menjabat jabatan strategis di TNI yakni Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-22 dan Komandan Kopassus ke-15.
Rekam jejak Ganjar dan Prabowo di politik
Ganjar masuk ke politik melalui aktivisme kampus. Ia merupakan seorang anggota GMNI yang kemudian jatuh hati dengan sosok Soekarno dan sontak tertarik ke politik.
Kala itu, Ganjar juga menjadi seorang simpatisan PDIP. Bersama PDIP, Ganjar berhasil mengamankan kursi parlemen dan menjadi anggota DPR-RI pada periode 2004-2009.
Ganjar kemudian mengundi nasibnya di Pemilihan Umum Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013, berpasangan dengan Heru Sudjatmoko melalui dukungan PDIP.
Keduanya menang dan resmi menjabat Gubernur Jawa Tengah Periode 2013-2018. Ganjar akhirnya kembali mempertahankan jabatannya dan kembali menjadi Gubernur Jawa Tengah untuk periode 2018-2023 dengan wakilnya Taj Yasin Maimoen.
Prabowo usai pensiun di TNI mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada tahun 2008.
Melalui Gerindra sebagai wahana politiknya, Prabowo berani maju di Pemilihan Presiden 2004 dan yang terbaru ini Pemilihan Presiden 2019 bersama Sandiaga Uno.
Meski Prabowo-Sandi tak kuasa menyaingi Jokowi, keduanya tetap mendapatkan karier yang apik yakni Prabowo didapuk menjadi Menteri Pertahanan dan Sandiaga menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merangkap Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kontributor : Armand Ilham