Nasib Jokowi Setelah Tiga Partai Propemerintah di KIB Hanya Mentok Jadi Pengusung Cawapres Bukan Capres

Sabtu, 17 Juni 2023 | 18:41 WIB
Nasib Jokowi Setelah Tiga Partai Propemerintah di KIB Hanya Mentok Jadi Pengusung Cawapres Bukan Capres
Para Ketum Partai KIB kumpul di rumah dinas Airlangga Hartarto, yakni Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Muhammad Mardiono. Kamis (27/4/2023). [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga partai politik anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yakni PAN, PPP dan Golkar sejauh ini hanya mengusulkan nama calon wakil presiden (cawapres) di Pemilu 2024 seperti Sandiaga Uno dan Erick Thohir, Airlangga Hartarto, dan Zulkifli Hasan.

Lalu, apa keuntungan yang didapat Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika ketiga partai propemerintah itu cuma mengusulkan nama cawapres bagi calon presiden (capres) lain?

Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, arah politik KIB sangat penting untuk Jokowi di sisa masa jabatannya sebagai presiden.

Mengingat PDIP sudah mencalonkan Ganjar Pranowo sebagai capresnya, sedangkan PKB kini sudah menjalin kerja sama politik dengan Gerindra.

Baca Juga: PPP Resmi Usung Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar, Mardiono Bakal Lapor ke Jokowi

"Tentu di sisa pemerintahan ini, (Jokowi) tidak mau partai koalisinya itu ada yang resisten," ujar Adi saat dihubungi, Sabtu (17/6/2023)..

Selain itu, satu partai koalisi pemerintah yakni NasDem kini sudah berbeda haluan mendukung Anies Baswedan sebagai capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Konstelasi tersebut tentunya akan membuat Jokowi pintar-pintar menahan partai-partai yang ada di KIB.

"NasDem, iman politiknya sudah berbeda. Sudah kritis terhadap Jokowi," kata dia.

Adi menilai, Jokowi akan mengatur arah politik KIB menjelang kontestasi Pemilu. Meski PPP sudah menentukan langkah politik mendukung Ganjar Pranowo bersama PDIP, Adi menyebut rasa-rasanya Jokowi akan menahan Golkar dan PAN supaya tetap sejalan dengannya.

Baca Juga: Sepak Terjang Dedi Mulyadi, Pindah Haluan ke Gerindra Demi Menangkan Prabowo di Pilpres

"PAN dan Golkar pasti masih dalam konteks orkestrasi Jokowi. Di mana Jokowi berharap PAN dan Golkar ini tidak keluar barisan. Minimal hingga 2024. Gabungan kedua partai ini sebenarnya sudah menggenapkan ambang batas presiden untuk maju pilpres," tutur Adi.

Menurut Adi, Jokowi menginginkan agar capres penerusnya bisa melanjutkan program di pemerintahan. Oleh sebab itu, keberadaan KIB penting untuk meneruskan kepentingan Jokowi setelah 2024.

"Karena apa pun Jokowi itu kelihatan bahwa yang jadi presiden di 2024 orang yang bisa dipastikan melanjutkan semua hal yang dilakukan oleh Pak Jokowi," sebut Adi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI