Partai Nasdem disebut-sebut kerap mendapatkan ujian setelah mendeklarasikan Anies Baswedan bakal calon presiden. Ujian tersebut yaitu berupa serangan-serangan yang ditujukan baik dari sisi internal ataupun sisi eksternal Partai Nasdem.
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai serangan tersebut memang sudah biasa terjadi kepada partai di ranah politik. Namun, ia memandang serangan yang ditujukan pada Partai Nasdem terjadi secara rekayasa atau dibuat-buat.
Serangan tersebut dimaksudkan untuk menghilangkan kesempatan Anies untuk mendapatkan tiket mencalonkan diri menjadi calon presiden di Pilpres 2024.
Lantas, apa sajakah ujian bertubi-tubi yang menimpa Partai Nasdem setelah mendeklarasikan Anies tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Hubungan Dingin dengan Presiden Jokowi
Hubungan Partai Nasdem dan Presiden Jokowi seperti diketahui tengah renggang. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak lagi bicara dengan RI 1. Persahabatan yang sudah dibangun lebih dari satu dasawarsa sudah putus karena perbedaan pilihan politik menuju Pemilihan Presiden 2024.
Presiden Jokowi bahkan tidak mengundang Surya Paloh dalam pertemuan Ketum Parpol koalisi pemerintah pada Selasa (2/5/2023) lalu. Secara terbuka, Presiden Jokowi menyebut dengan sengaja tidak mengundang Surya Paloh.
Kabar Ancaman Reshuffle Menteri Nasdem
Presiden Jokowi membuka peluang untuk melakukan reshuffle atau mencopot menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju dari Partai Nasdem. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi menyusul nasdem yang tidak diundang dalam pertemuan enam ketua umum partai pro pemerintah di Istana Merdeka Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: CEK FAKTA: Di Bawah Komando Mega! Puan Maharani Merapat ke AHY Dukung Anies Baswedan
Meski demikian, ia tidak menyebut kapan reshuffle kabinet akan dilakukan. Kini, ada tiga menteri Partai Nasdem yang duduk di kabinet yaitu Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.