Suara.com - Pengamat Politik Ray Rangkuti menyebut koalisi antara Partai Demokrat dan PDI Perjuangan memungkinkan untuk terjadi meskipun Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap sulit untuk sejalan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Ray mengatakan, hal tersebut saat merespons rencana pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Sekalipun SBY-Mega sulit bertemu, tapi tidak dengan Puan-AHY," kata Ray saat dihubungi pada Selasa (13/6/2023).
Menurut Ray, masalah di antara SBY dengan Megawati tidak akan memengaruhi hubungan AHY dan Puan sehingga koalisi masih memungkinkan untuk terbentuk.
"Mereka (AHY dan Puan) generasi baru yang menuju masa depan. Masalah antara SBY dan Mega tidak dengan sendirinya jadi masalah mereka," ujar Ray.
"Bahkan, sangat mungkin tahun 2029 yang akan datang, keduanya kolaborasi untuk capres atau cawapres," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, PDI Perjuangan dan Partai Demokrat sudah membuka komunikasi lebih dulu, sebelum pertemuan Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY dilaksanakan.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya membuka komunikasi dengan melangsungkan pertemuan di RM Ayam Berkah Melawai, Blok M, Jakarta. Turut mendampingi Hasto, yakni Wasekjen PDIP Utut Adianto.
Adapun informasi pertemuan kedua sekjen disampaikan Wasekjen Demokrat Jansen Sitindaon.
Baca Juga: Kilas Balik Konflik PDIP dan Demokrat Jelang Pertemuan Puan Maharani-AHY
"Dari informasi yang disampaikan Sekjen kami bang Teuku Riefky, pertemuannya berjalan dengan baik dan hangat. Dan dipertemuan tadi dibahas untuk mengatur waktu yang pas kapan Mas AHY dan Mbak Puan bertemu sambil mencocokkan jadwal masing-masing," kata Jansen, Senin (12/6/2023).
Dalam sebuah foto yang dipublikasikan ke media, tampak Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto duduk satu meja dengan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya. Keduanya tampak akrab, dalam foto tersebut keduanya juga tampak berjabat tangan erat sembaru tersenyum ke kamera.
Jansen mengatakan, PDIP memahami posisi Demokrat yang sampai hari ini sedang berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama NasDem dan PKS untuk mendukung Anies Baswedan. Sebaliknya Demokrat memahami posisi PDIP yang telah mengusung Ganjar Pranowo.
"Ada juga kesamaan pertemuan Mas AHY dan Mbak Puan nanti akan membahas berbagai persoalan kebangsaan, Pemilu kita yang baik ke depan dan berbagai hal lain tentang Indonesia kita. Jadi bukan sekedar membahas soal Pilpres semata walau tidak dapat dihindari momennya sekarang itu," kata Jansen.