Suara.com - Bursa bakal calon wakil presiden (cawapres) hingga kini masih terus mendapat sorotan. Pasalnya hingga saat ini, sejumlah nama bakal capres sudah diumumkan, namun belum disertai dengan pasangannya alias bacawapres.
Kini diprediksi nama bakal cawapres akan menjadi penentu suara kemenangan capres dalam Pemilihan Presiden 2024. Menyoroti hal itu, Akademisi Universitas Gajah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad menilai jika sosok yang memiliki potensi untuk menjadi bakal cawapres berasal dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Ia mencontohkan, salah satunya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar. Menurutnya, Cak Imin, sapaan Muhaimin Iskandar, berpotensi sebagai bacawapres karena memiliki komunitas yang dalam kuantitasnya besar.
"Saya kira ini (Cak imin) sosok cawapres yang potensial, tidak hanya terkait dengan berkoalisi dengan Gerindra," ungkap Nyarwi Ahmad melalui kanal Youtube Mojokdotco.
Namun hal tersebut tak hanya berlaku untuk Gerindra. Jika Cak Imin disandingkan calon lain di luar Gerindra pun juga masih memiliki peluang yang besar.
"Tetapi juga memiliki potensi ke yang lain, kenapa? Karena Cak Imin itu juga memang betul elektabilitasnya dia secara kuantitatifnya itu rendah survei itu selalu motret rendah. Tetapi secara simbolik apalagi dikaitkan dengan NU itu potensinya bisa berkembang," lanjutnya.
Berdasarkan survei, kata dia, pada Mei 2022 sekitar 50 persen responden menyatakan diri menjadi bagian NU. Hal itu yang mendasari betapa potensialnya tokoh NU untuk disandingkan sebagai bacawapres.
"Kalau kita lihat elektabilitas NU kan paling besar lima, tiga atau berapa, tapi pangsa pasarnya ini loh. Jadi masih ada 49 persen yang bisa dijangkau, nah ini berlaku untuk siapapun tentunya tidak hanya Gus Muhaimin yah. Tokoh NU yang lain juga punya peluang yang sama," katanya.
Ia juga mengemukakan, jika nantinya pada Pilpres 2024 akan menjadi rebutan.
Baca Juga: Demi Duet Prabowo-Muhaimin, PKB Manuver Tekan Gerindra, Hati-hati Senjata Makan Tuan?
"Makanya ada yang bilang bahwa nanti pilpres 2024 akan jadi rebutan dan primadona tidak hanya pemilihnya, tokohnya juga tentunya," katanya.
Kontributor : Ayuni Sarah