Suara.com - Ketua DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto memberi sinyal akan ada pertemuan kembali antara Ketua Umum NasDem Surya Paloh dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani. Sebelumnya, pertemuan keduanya pernah berlangsung pada Agustus 2022.
Kala itu, pertemuan berlangsung saat Puan sedang melakukan rangkaian safari politik ke sejumlah pimpinan partai politik. Kekinian, Sugeng menginformasikan akan ada pertemuan kembali antara Paloh dan Puan.
Namun Sugeng tidak menjelaskan soal detail, apakah ada komunikasi antara NasDem dan PDIP menyoal pertemuan tersebut. Ia hanya memastikan ada sinyal mengarah ke sana.
"Saya kira memang belum ya. Tetapi bahwa ke arah sana sinyalnya sudah ada," ujar Sugeng di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (12/6/2023).
Sugeng kembali menegaskan sinual yang ia maksud adalah memamg sinyal pertemuan antara Paloh dan Puan.
"Ada, ada, ada. Dan itu harus kita dorong ke sana," ujarnya.
Sugeng menilai dalam berpolitik di Indonesia tidak perlu ada istilah zero sum game. Sebaliknya, dalam berpolitik tentu harus membuka komunikasi satu dengan lainnya.
"Nggak boleh kita dalam politik zero sum game. Kalai saya tidak mendapatkan maka saya akan sapu, jangan, bukan. Bangsa ini besar, harus kita dialogkan bersama terus menerus secara intens.
"Apalagi mohon maaf, sistem sosial politik kita ini kan kadang masih patarnalism, kalau di atasnya retak, bawahnya itu pecah belah. Kita harus hindari itu. Sekali lagi, di atasmya retak, elite-elitenya retak itu, di bawahnya pecah belah, itu yang tidak boleh," tandas Sugeng.
Baca Juga: Beberkan Isi Pertemuannya dengan Sekjen Demokrat, Hasto PDIP: Kami Banyak Dialog Tukar Pikiran
Rencana AHY Bertemu Puan
Sebelumnya diberitakan, PDIP dan Partai Demokrat sudah membuka komunikasi lebih dulu, sebelum Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY melangsungkan pertemuan.
Pertemuan awal tersebut dilakukan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Sekjen Demokrat Teuku Riefky Harsya yang melakukan komunikasi dengan melangsungkan pertemuan di RM Ayam Berkah Melawai, Blok M, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Hasto didampingi Wasekjen PDIP Utut Adianto. Informasi pertemuan kedua sekjen disampaikan Wasekjen Demokrat Jansen Sitindaon.
"Dari informasi yang disampaikan Sekjen kami bang Teuku Riefky, pertemuannya berjalan dengan baik dan hangat. Dan dipertemuan tadi dibahas untuk mengatur waktu yang pas kapan Mas AHY dan Mbak Puan bertemu sambil mencocokkan jadwal masing-masing," kata Jansen, Senin (12/6/2023).
Jansen mengatakan PDIP memahami posisi Demokrat yang sampai hari ini sedang berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama NasDem dan PKS untuk mendukung Anies Baswedan. Sebaliknya Demokrat memahami posisi PDIP yang telah mengusung Ganjar Pranowo.
"Ada juga kesamaan pertemuan Mas AHY dan Mbak Puan nanti akan membahas berbagai persoalan kebangsaan, Pemilu kita yang baik ke depan dan berbagai hal lain tentang Indonesia kita. Jadi bukan sekedar membahas soal Pilpres semata walau tidak dapat dihindari momennya sekarang itu," kata Jansen.
Sebelumnya, Partai Demorkat angkat bicara ihwal tawaran untuk bekerja sama dengan PDIP, seiring pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan Partai Demokrat selalu terbuka untuk berkomunikasi dengan seluruh partai politik, termasuk PDIP.
"Untuk itu, kami menghormati dan menghargai pintu komunikasi yang telah disampaikan melalui pernyataan terbuka Sekjen PDIP, Mas Hasto," kata Herzaky kepada wartawan, Minggu (11/6/2023).
Herzaky sekaligus mengomentari rencana pertemuan Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY.
"Partai Demokrat juga menyambut baik rencana Silaturahmi Mbak Puan Maharani dengan Mas AHY, dalam kapasitasnya sebagai dua pemimpin muda, yang menatap masa depan, dan hari esok yang lebih baik, untuk bangsa dan negara kita bersama," kata Herzaky.
Herzaky menegaskan Partai Demokrat berpandangan rencana pertemuan dan tawaran kerja sama dari PDIP, tidak sekedar membicarakan kontestasi Pilpres 2024.
"Tetapi lebih dari itu, juga dapat berdiskusi tentang berbagai permasalahan bangsa, demi terwujudnya Indonesia yang bersatu, maju, adil, demokratis, dan sejahtera," kata Herzaky.
Sebelumnya, Hasto mengatakan, bahwa PDIP mau membuka ruang dialog dengan Partai Demokrat untuk jajaki kerja sama politik untuk Pemilu 2024. Menurutnya, dialog itu akan dibuka dengan pertemuan Ketua DPO PDIP Puan Maharani dengan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Ya ini kan sprit kalau lingkungan eksternal strategis kita seperti Iran dan Arab Saudi saja bisa beetemu meskipun itu campur tangan Tiongkok kita ini pemimpin bangsa ini punya visi ke depan kita punya semangat gotong royong," kata Hasto ditemui di Kawasan Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Sabtu (10/6/2023).
"Maka PDIP itu juga merangkul ya sambil menunggu toh lamaran dari pak Anies Baswedan juga belum belum turun," sambungnya.
Menurutnya, PDIP akan membuka dialog dengan Puan akan melakukan pertemuan dengan AHY.
"Nanti Mbak Puan akan bertemu dengan Mas AHY untuk melakukan dialog," tuturnya.
Kendati begitu, Hasto menyampaikan, pihaknya tetap menghormati etika politik masing-masing partai.
"Tetapi kami menghormati etika politik. Jadi partai-partai yang sudah bergandengan tangan, yang sudah membentuk kerja sama, kami hormati, meskipun demikian dialog kan sesuatu hal yang penting," tuturnya.
"Kita bisa berbeda secara politik, tetapi ketika ada ruang-ruang dialog apalagi untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara itu merupakan hal yang positif," sambungnya.