Rintangan Besar Kaesang di Pilwakot Depok, Harus Tumbangkan Partai Ini

Farah Nabilla Suara.Com
Minggu, 11 Juni 2023 | 16:45 WIB
Rintangan Besar Kaesang di Pilwakot Depok, Harus Tumbangkan Partai Ini
Putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep mengumumkan telah mendapatkan restu keluarga untuk maju menjadi Depok pertama. (Tangkap Layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep mengaku siap menjadi Wali Kota Depok, Jawa Barat. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kaesang melalui video di kanal YouTube Kaesang Pangarep by GK Hebat dengan tajuk ‘Klarifikasi, Saya Buka Suara’ yang diunggah pada Jumat (9/6/2023).

“Saya Kaesang Pangarep. Saya sudah dapat izin dan restu dari keluarga saya. Insyaallah dengan ini saya siap untuk hadir menjadi Depok pertama. Mohon dukungannya, merdeka,” ujar suami dari Erina Gudono tersebut.

Namun, Kaesang Pangarep memiliki hambatan besar jika ia maju untuk menjadi Wali Kota Depok, yaitu dominasi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang ada di Depok.

Seperti diketahui, selama empat periode Depok dipimpin oleh pejabat yang diusung dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yaitu Nur Mahmudi Ismail (periode 2006-2011 dan 2011-2016) serta Mohammad Idris (2016-2021 dan 2021 sampai saat ini).

Baca Juga: PDIP Kasih Restu Jika Kaesang Maju Jadi Wali Kota Depok, Tapi Ada Syaratnya

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago memandang bahwa Kaesang mempunyai peluang cukup besar untuk menggeser dominasi PKS di Depok, terlebih, ia merupakan sosok anak muda yang mudah bergaul dan cukup dikenal untuk mendongkrak suara.

Ia menyebut bahwa sejauh ini berbagai partai memang sudah berusaha untuk mencoba menggeser PKS dari tampuk kepemimpinan yang ada di Depok, tetapi selalu gagal karena tokoh yang ditawarkan tidak terlalu menjual.

Hal tersebut tentu saja berbeda dengan Kaesang, tidak hanya merupakan anak dari seorang presiden, ia juga cukup aktif di media sosial dan juga dikenal oleh banyak orang.

Berdasarkan perolehan Pemilu 2019 hanya tiga partai politik yang bisa mengusung calon wali kota sendiri. Mereka yaitu PKS (12 kursi DPRD), PDIP (10 kursi DPRD), dan Partai Gerindra (10 kursi DPRD).

Hal tersebut tentu saja tidak menjadi masalah bagi Kaesang, hal tersebut dikarenakan dukungan sudah diperoleh dari PDIP dan Gerindra.

Baca Juga: Akhir Rivalitas PDIP Vs Demokrat, Kini Damai di Era Puan dan AHY?

Dukungan Partai Politik

Kaesang memang tidak hanya menerima dukungan dari keluarga, tetapi juga mengalir dari partai lain, yaitu dari PDIP, Gerindra, dan juga PSI.

Ketua DPP Puan Maharani menyebut akan langsung bertanya kepada Kaesang apakah ia mau bergabung dengan PDIP dan mendapatkan dukungan penuh untuk maju pemilihan kepala daerah (pilkada) Depok.

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut apabila Kaesang betul-betul siap, maka partai akan menerapkan proses kaderisasi kepada putra Jokowi tersebut sebelum maju sebagai calon wali kota Depok.

Lalu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut pernyataan Kaesang tersebut adalah kabar bahagia dan siap mendukung. Ia menyebut Depok membutuhkan sosok pemimpin yang kreatif dan imajinatif terlebih untuk memberikan semangat kepada anak muda di kota tersebut. Ia menilai sifat seperti itu dimiliki oleh Kaesang.

Sementara itu, PSI sejak awal menyebut minatnya dan sangat mendukung sampai dengan memasang baliho Kaesang. Namun, karena tidak memiliki kursi yang cukup kuat untuk mengusung sendiri, maka memang butuh dukungan dari partai yang lain seperti PDIP dan juga Gerindra.

PKS Buka Suara

Juru Bicara DPP PKS Ahmad Mabruri menyebut PKS tidak merasa khawatir terkait dengan kesiapan Kaesang yang hendak maju dalam Pilkada Depok pada tahun 2024.

Menurutnya PKS justru akan menyambut Kaesang jika nantinya ingin maju di Pilkada Depok. Ia menyebut tidak ada larangan untuk warga negara Indonesia untuk maju sebagai calon kepala daerah manapun yang ada di Indonesia.

Ia juga menegaskan dalam kontestasi pemilu pasti akan ada pihak yang menang dan kalah, hal tersebut wajar terjadi dalam setiap pemilu.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI