Suara.com - Mantan Wamenkumham Denny Indrayana ternyata sekarang sedang mendaftar sebagai calon legislatif (caleg) di Pemilu 2024. Ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI yang diusung Partai Demokrat.
Dalam proses ini, Denny menepis tudingan adanya agenda pribadi di balik aksinya menyebar rumor Mahkamah Konstitusi (MK) bakal mengabulkan Pemilu coblos partai atau sistem proporsional tertutup.
Denny mengaku dicalonkan sebagai anggota dewan, tetapi namanya masih belum masuk ke dalam daftar caleg karena masih dalam proses KPU.
Adapun alasan Denny dicalonkan sebagai caleg lantaran sempat mendapatkan dukungan suara yang cukup signifikan pada Pilgub Kalimantan Selatan 2021. Namun sayang, Denny kalah dalam pemilihan tersebut.
Baca Juga: Hasto PDIP: Dengan Rendah Hati Kami Ajak Demokrat Gabung Dukung Ganjar di 2024
Lantas, seperti apakah rekam jejak Denny Indrayana yang habis sebar rumor putusan MA kini nyaleg dari Demokrat? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Rekam Jejak Denny Indrayana
Denny Indrayana dikenal sebagai aktivis sekaligus akademisi. Sosoknya juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia atau Wamenkumham periode 2011 hingga 2014.
Sebelum jadi Wamemkumham, Denny sempat memegang jabatan sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Hukum (2008-2009) dan Bidang Hukum, dan Pemberantasan KKN (2009-2011).
Kiprahnya di duna akademis juga cukup mentereng. Ia juga pernah menjadi Guru Besar Hukum Tata Negara di Universitas Gadjah Mada atau UGM selama 8 tahun, mulai 2010 sampai 2018. Ditambah menjadi professor tamu di Melbourne University Law School, Australia (2016-2019).
Baca Juga: Orang Demokrat Bongkar Keinginan Seluruh Kader: Mereka Mau Cawapres Ya Mas AHY!
Nama Denny Indrayana juga dikenal sebagai salah satu pendiri Indonesian Court Monitoring dan Pusat Kajian Anti Korupsi Fakultas Hukum UGM.
Mengenai riwayat pendidikan, Denny berhasil mendapatkan gelar sarjana jurusan hukum di UGM. Ia kemudian melanjutkan program master di Universitas Minnesota, Amerika Serikat. Hingga akhirnya Denny sukses meraih gelar doktor di Universitas Melbourne, Australia.
Sosoknya dikenal sebagai pakar hukum tata negara yang memiliki pemikiran kritis pada permasalahan korupsi dan mafia hukum. Ia juga telah menulis 10 buku terkait dengan isu hukum tata negara dan korupsi.
Pada tahun 2015, Denny mendirikan firma hukum bernama Indrayana Centre for Government Constitution and Soviety atau disebut INTEGRITY. Di sana, ia juga menjabat sebagai Senior Partner.
Denny kemudian mendapatkan izin praktik pengacara di Melbourne, Australia pada tahun 2022. Pada tahun yang sama, Denny membuka kantor cabang INTEGRITY di Melbourne.
Dengan itu, Denny Indrayana tercatat sebagai satu-satunya pengacara yang memiliki izin advokat di dua negara sekaligus, yaitu Indonesia dan Australia.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa