Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir kini tengah diisukan jadi rebutan antara Ganjar Pranowo sekaligus Prabowo Subianto yang melirik Erick sebagai cawapres potensial.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto dalam keterangannya, melalui kanal Youtube Indikator Politik Indonesia, Minggu (4/6/2023) mengungkap Ganjar dan Prabowo harus memperebutkan Erick dan menggandengnya sebagai cawapres ketika ingin memenangkan Pilpres 2024.
Diketahui PAN juga tengah mengangendakan pertemuan dengan Erick pad Senin (5/6/2023) kemarin.
Lantas, seperti apa rekam jejak Erick Thohir hingga dilirik oleh dua capres sekaligus?
Baca Juga: Peduli Palestina, Langkah Erick Thohir Diapresiasi Ulama Kharismatik NU
Berikut rekam jejak karier Erick Thohir.
Karier Erick Thohir bermula dari dunia media
Pria berdarah Tionghoa-Sunda ini sebelum berkecimpung di pemerintahan merupakan seorang bos media.
Erick bersama rekannya mendirikan PT Mahaka Media Tbk (Perseroan) dengan nama PT Abdi Bangsa pada tanggal 28 November 1992.
Erick melalui Mahaka Group merilis sebuah kanal pemberitaan Republika pada 4 Januari 1993. Republika didedikasikan untuk komunitas Muslim di Indonesia dan berita-beritanya ditulis dari perspektif umat Islam terkait isu nasional.
Tak heran jika Republika berada di ambang kesuksesan seperti sekarang, sebab Erick mendapatkan teladan dari Jakob Oetama dari Kompas dan Dahlan Iskan dari Jawa Pos.
Usai sukses di bidang pemberitaan berkat Erick Thohir, Mahaka Group akhirnya memperluas sayap bisnisnya di bidang pengiklanan alias advertising.
Erick juga melalang buana di dunia media dengan menjadi salah satu perinitis tvOne dan situs berita Vivanews bersama Anindya Bakrie.
Kondang di dunia manajemen olahraga
Tak hanya dunia olahraga sebagai pengurus beberapa organisasi keolahragaan hingga menjadi pemilik klub olahraga.
Erick sempat menjabat sebagai pemilik Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Satria Muda Pertamina.
Ia juga didapuk menjadi salah satu pemegang saham terbesar klub Internazionale (Inter Milan) berkat pembelian saham sebesar 70% dari keseluruhan saham, sebagaimana yang dikonfirmasi oleh Massimo Moratti selaku presiden klub.
Erick juga dipercayai untuk memegang posisi Komite Olimpiade Internasional dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia serta Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC).
Kini, Erick menikmati puncak kariernya di dunia olahraga sebagai Ketua Umum PSSI.
Kiprah Erick di dunia pemerintahan
Erick terjun di politik dan pemerintahan dengan menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.
Buah kerja Erick tersebut terbukti dari dipilihnya Jokowi dan Maruf sebagai Presiden RI.
Erick juga kini diberikan amanah spesial dari Jokowi untuk menjabat Menteri BUMN.
Kontributor : Armand Ilham