Demi Bangsa dan Negara, Ini Pihak yang Dukung Jokowi Cawe-cawe Urusan Pemilu 2024

Selasa, 30 Mei 2023 | 17:22 WIB
Demi Bangsa dan Negara, Ini Pihak yang Dukung Jokowi Cawe-cawe Urusan Pemilu 2024
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan pidato pada puncak acara Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (14/5/2023). Dalam acara tersebut Presiden Joko Widodo menerima tiga nama bakal calon presiden, yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto serta empat nama bakal calon wakil presiden, yakni Mahfud MD, Moeldoko, Arsyad Rasyid, dan Sandiaga Uno berdasarkan hasil Musra. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A./nym.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Presiden Jokowi belakangan ini menjadi sorotan setelah pengakuannya yang menyebut akan ikut campur atau menjadi ‘cawe-cawe’ dalam Pemilu 2024 mendatang demi kepentingan bangsa dan negara.

Hal tersebut disampaikan oleh para pemimpin redaksi (pemred) media nasional setelah bertemu dengan Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Senin (29/5/2023) sore.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia hanya diberi satu kesempatan saja untuk menjadi negara maju dalam kurun waktu 13 tahun ke depan. Dan ia menyebut hal itu sangat ditentukan oleh pemimpin nasional ke depan.

1. Jusuf Kalla

Baca Juga: Setelah Jokowi Klaim Bakal Cawe-cawe di 2024, Anies Baswedan Minta Relawan Jaga Soliditas

Pernyataan Presiden Jokowi pun sontak mendapatkan sorotan dari berbagai pihak, salah satunya Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla.

Jusuf Kalla memberikan dukungan terhadap Jokowi, apabila ingin turut serta dan mencampuri urusan Pemilu 2024 untuk menjaga demokrasi agar bisa berjalan dengan jujur dan adil.

Jusuf Kalla yakin Presiden Jokowi maupun pihak-pihak lainnya paham akan batasan-batasan dalam mengintervensi pelaksanaan Pemilu 2024 agar demokrasi tetap bisa berjalan dengan semestinya.

Ia juga percaya bahwa Presiden Jokowi tidak akan mengganggu netralitas aparatur sipil negara (ASN) seperti yang sudah disampaikan oleh pihak istana sebelumnya.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar tersebut juga menilai bahwa pemimpin Indonesia harus melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis yang sudah dikerjakan oleh pemerintahan sebelumnya di era pemimpin selanjutnya.

Baca Juga: Gibran Tolak Mentah-mentah Usulan Jokowi 3 Periode: Jangan Sampai Kejadian

Namun, Jusuf Kalla menyebut setiap pemimpin pasti memiliki cara-cara yang berbeda, meskipun output-nya akan tetap sama.

2. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra

Senada dengan Jusuf Kalla, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman juga setuju dengan sikap Presiden Jokowi yang akan cawe-cawe atau turut andil dalam Pemilu 2024 mendatang.

Menurutnya, tidak ada yang salah dari Jokowi apabila turun tangan dalam kontestasi politik mendatang. Hal tersebut dikarenakan sebagai warga negara ia mempunyai kepentingan untuk Indonesia kedepannya.

Ia juga yakin kedepannya Presiden Jokowi akan menaati aturan yang berlaku, dan tidak akan menabrak aturan kampanye dan keberpihakan.

3. Bambang Pacul PDIP

Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto atau lebih akrab dengan sapaan Bambang Pacul justru yakin bahwa Presiden Jokowi tidak akan ikut campur atau cawe-cawe berlebihan hingga mengintervensi terkait dengan urusan Pilpres.

Pacul menegaskan permasalahan penetapan capres dan cawapres ini menjadi domain partai politik. Menurutnya, tentu saja dalam hal ini tidak bisa diintervensi secara berlebihan. Namun, Pacul menyebut bahwa presiden juga memiliki hal untuk mengarahkan dukungan.

Pacul yakin presiden Jokowi tidak berkeinginan untuk menjadi cawe-cawe dalam hak mempengaruhi hasil pemilu.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI