Suara.com - Mengenali karakter, kelebihan, dan kekurangan sistem proporsional terbuka sebenarnya penting untuk masyarakat, sehingga dapat mengetahui secara rinci mengenai gambaran pemilu yang akan dilakukan. Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya di artikel ini.
Tentu sistem proporsional terbuka ini berbeda dengan sistem proporsional tertutup, bahkan memiliki karakter yang berkebalikan. Itu kenapa, memahami keduanya menjadi penting untuk bisa melihat mana sistem yang lebih ideal diterapkan di Indonesia.
Karakter Sistem Proporsional Terbuka
Beberapa karakter utamanya adalah sebagai berikut.
- Pelaksanaan, akan dilakukan dengan partai politik yang mengajukan daftar calon yang tidak disusun berdasarkan nomor urut dan tanpa nomor di depan nama
- Metode pemberian suara, dilakukan dengan pemilih atau masyarakat yang memilih salah satu nama calon yang diinginkannya
- Penetapan calon terpilih, ditentukan berdasarkan suara terbanyak yang diperoleh oleh calon yang dipilih oleh masyarakat luas
- Derajat keterwakilan, derajat keterwakilan pada sistem ini lebih tinggi karena pemilih bebas memilih wakil yang akan duduk di kursi legislatif, sehingga kontrol bisa terus dilakukan pada calon yang dipilihnya
- Tingkat kesetaraan calon, memungkinkan hadirnya kader yang tumbuh dan besar dari bawah, karena memang adanya dukungan massa yang kuat
- Jumlah kursi dan daftar kandidat, partai mendapatkan kursi yang sebanding dengan jumlah suara yang diperoleh saat pemilihan terjadi
Cukup jelas bukan karakter yang dimiliki dari sistem proporsional terbuka ini? Sebelum dapat menentukan cocok atau tidaknya sistem ini dengan kondisi di indonesia, Anda bisa melihat kelebihan dan kekurangannya berikut.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Proprosional Terbuka
Untuk kelebihan Sistem Proprosional Terbuka antara lain adalah sebagai berikut:
- Mendorong kandidat bersaing dalam mobilisasi dukungan massa untuk kemenangan
- Terbangunnya kedekatan antara pemilih dengan calon yang diajukan
- Terbangunnya kedekatan antar pemilih yang berpartisipasi memberikan suaranya
Namun demikian ada beberapa kekurangan Sistem Proprosional Terbuka yang wajib menjadi pertimbangan. Antara lain adalah sebagai berikut.
- Risiko terjadinya politik uang sangat tinggi
- Membutuhkan modal politik yang besar
- Rumitnya melakukan perhitungan suara yang diperoleh
Sulitnya menegakkan kuota gender dan etnis, karena semua akan berangkat dari masyarakat secara langsung
Beberapa negara menerapkan sistem pemilihan proporsional terbuka ini, misalnya Austria, Belanda, Belgia, Brazil, dan sebagainya. Tentu, dengan karakter, keuntungan, dan kerugiannya masing-masing, setiap sistem menawarkan output yang juga berbeda.
Memahami tentang sistem proporsional terbuka bisa menjadi informasi berguna untuk Anda, agar lebih melek pada kondisi politik di Indonesia. Semoga menjadi artikel yang bermanfaat untuk Anda, dan selamat melanjutkan kegiatan berikutnya.
Kontributor : I Made Rendika Ardian