Suara.com - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyatakan siap menjabat dua periode karena dirinya akan kembali maju dalam Pilgub Sumut 2024. Meski begitu, ia mengaku belum mempersiapkan beberapa hal, termasuk bergabung dengan partai politik (parpol).
Edy Rahmayadi juga mewanti-wanti pihak lain yang turut mencalonkan diri, di mana orang itu bakal menjadi rivalnya pada pemilihan mendatang. Salah satunya adalah wakilnya saat ini, yaitu Musa Rajekshah.
Musa selaku Wakil Gubernur (Wagub) Sumut berencana maju dalam Pilgub 2024 dan mengaku siap melawan Edy. Ia juga tidak mempermasalahkan Edy yang kembali mencalonkan diri karena hal tersebut sah-sah saja.
Di sisi lain, kesiapan Edy Rahmayadi menjabat dua periode, membuat profil serta rekam jejaknya turut dicari. Diketahui, sebelum berkarier di bidang politik, ia terlebih dulu melalang buana sebagai perwira TNI. Berikut informasi selengkapnya.
Baca Juga: Wagub Sumut Ijeck Siap Lawan Edy Rahmayadi di Pilgub 2024
Profil dan Rekam Jejak Edy Rahmayadi
Edy Rahmayadi merupakan anak dari Kapten Kal. (Purn.) Rachman Ishaq yang lahir di Sabang, Aceh pada 10 Maret 1961. Ia memiliki minat di bidang militer seperti sang ayah hingga menjadi lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan 1985 yang pertama kali menerima pangkat bintang tiga.
Edy juga sempat mengenyam pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Di sisi lain, ia menikahi wanita bernama Nawal Lubis dan dikaruinai tiga orang anak.
Tak hanya itu, Edy juga kerap ditunjuk sebagai Panglima Kostrad (Pangkostrad) menggantikan Jenderal TNI Mulyono yang diangkat menjadi KSAD pada tahun 2015. Kariernya di bidang militer memang cemerlang karena sebelum menjabat posisi ini, ia sempat ditugaskan untuk jabatan Dankipan B Yonif 323 Kostrad dan Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 100 Bukit Barisan. Kemudian, ia juga pernah menjadi Panglima Divisi Infanteri Kostrad pada tahun 2014.
Pensiun dari dunia TNI, Edy Rahmayadi terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) periode 2016-2020. Saat itu, ia berhasil mengalahkan Moeldoko dan Eddy Rumpoko yang merupakan pesaing terberatnya untuk merebut kursi pimpinan di sana. Alasan penunjukkannya lantaran ia membantu membangkitkan sepak bola tanah air khususnya PSMS hingga klub tersebut menjuarai Piala Kemerdekaan 2015.
Baca Juga: Edy Rahmayadi Kembali Maju Pilgub Sumut 2024: Kamu Ingin Jadi Gubernur, Ya Kita Rival!
Lalu, pada tahun 2018, ia mulai menggeluti politik dengan maju dalam Pilkada Sumut dan berhasil menjabat Gubernur Sumatera Utara sembari bertugas sebagai Ketum PSSI. Namun, pada awal 2019, Edy memutuskan mundur dari jabatan Ketum PSSI.Alasannya karena ingin fokus sebagai Gubernur Sumatera Utara dengan tujuan memajukan wilayah tersebut. Di bawah kepemimpinannya, Sumut berhasil memperoleh sebanyak 29 penghargaan tingkat nasional.
Diantaranya, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) lima kali berturut-turut serta Anugerah Wahana Tata Nugraha Wiratama yang diberikan langsung oleh Presiden Jokowi untuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut pada tahun 2019. Edy dinilai mampu menata transportasi publik secara administrasi, teknis serta operasional. Ia bahkan sempat merilis buku biografinya yang berjudul "Sang Jenderal Ayah untuk Negeri" pada November 2021 lalu.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti