Makin Berani, Sindiran-Sindiran Panas Anies Jelang Pilpres

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 23 Mei 2023 | 20:58 WIB
Makin Berani, Sindiran-Sindiran Panas Anies Jelang Pilpres
Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menghadiri acara Perayaan Milad PKS ke-21 di Gedung Wana Graha Bhakti Yasa, Kota Yogyakarta, pada Kamis (18/5/2023). [Hiskia Andika Weadcaksana / Suarajogja.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sederet tokoh politik memiliki cara kampanye yang berbeda-beda. Salah satunya yakni Anies Baswedan selaku bakal calon presiden yang diusung oleh Partai NasDem melemparkan kritikan yang diduga ditujukan kepada beberapa pihak. Berikut ini sederet sindiran-sindiran panas Anies jelang Pilpres 2024.

1. Bukan Lari-Lari untuk Posting Foto

Anies Baswedan menceritakan kunjungannya di bulan Ramadhan yakni dalam acara Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan’ pada Minggu (21/5). Anies menegaskan aksi itu dilakukan tanpa pamer ke media sosial.

Anies mengatakan kunjungannya tanpa media dan mengobrol langsung dengan warga.

Baca Juga: Petani Tebu di Sumut Siap Menangkan Ganjar Pranowo Presiden 2024

"Saya mendengar keluh kesah dan cerita mereka. Bukan lari-lari untuk posting foto saja. Masuk ke sebuah tempat, ke warung, tanpa bawa kamera dan lain sebagainya," ungkap Anies Baswedan.

2. Sindir Mafia-Mafia Pertanian

Selain itu, Anies juga menyinggung terkait kesulitan yang dialami para petani. Keluhan para petani adalah ketidakpastian harga dan akses pupuk untuk keberlangsungan kegiatan menanam.

"Begitu banyak mafia-mafia yang hadir dan membuat kita tidak memiliki ketidakpastian. Kenapa petani harus bersaing untuk mendapat pupuk, karena aksesnya dikuasai," tegas Anies.

3. Sindir Pula Mafia Ketenagakerjaan

Baca Juga: Ngarep Jokowi Dukung Prabowo Ketimbang Ganjar, Cak Imin: Itu Harapan dan Keyakinan Kita

Adapun sindiran Anies lainnya yakni terkait pekerja migran asal Wonosobo yang berangkat tanpa mengetahui jaminan terhadap hidupnya. Bagi Anies, masalah ini adalah karena adanya pihak luar perangkat negara yang ikut campur dan menguasai operasional.

"Saya sampai berpikir, "Itu bisa pulang atau tidak, hidup layak atau tidak'. Ini juga banyak yang sistemnya dikuasai mafia," tambah Anies.

4. Sindir Pemerintah Pusat yang Suka Ambil Urusan Daerah

Sindiran lain yang disampaikan Anies Baswedan adalah urusan daerah yang mestinya diselesaikan oleh pemerintah daerah, bukan pemerintah pusat. Anies mengaku menyoroti tindakan pemerintah pusat yang kerap ambil permasalahan di daerah.

"Tapi kalau daerah tidak bisa menyelesaikan diambil ke pusat dan ujungnya tidak selesai juga maka menyulitkan masa depan orang-orang di daerah. Kita punya kecenderungan kalau di daerah tidak jalan, ambil alih ke pusat, dilakukan sentralisasi," jelas Anies pada kesempatan yang sama.

5. Sindir Adanya Mafia di Institusi Polri

Anies Baswedan juga menyinggung mafia yang kerap meresahkan masyarakat dan pemerintahan di institusi Polri. Anies pun mengajak Kapolri Jenderal listyo Sigit berjuang keras memberantasnya.

"Jadi, kita menyaksikan ketika peristiwa mafia-maria ini, ada polisi jenderal membunuh anak buahnya, menyelundupkan narkoba, dan pejabat pajak kekayaan fantastis," sambung Anies Baswedan menegaskan, di Senayan, Jakarta, Minggu (21/5/2023).

6. Minta Negara Tak Ikut Campur dalam Proses Pencapresan

Anies Baswedan juga sempat menyindir pemerintah terkait proses pencapresan. Anies berharap proses pencapresan ini tidak ada larangan siapa saja yang mau mencalonkan diri.

"Hari ini jangan sampai ada pengaturan siapa yang boleh maju dan siapa yang tidak boleh maju," kata Anies di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, pada Minggu (21/5/23).

Kontributor : Annisa Fianni Sisma

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI