Suara.com - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar ramai dikabarkan bakal dipinang sebagai bakal cawapres untuk Ganjar Pranowo untuk maju Pilpres 2024. Meski demikian, Nasaruddin mengaku belum mendapat ajakan resmi dari pihak PDIP.
Nasaruddin juga dengan bijak menyampaikan bahwa dirinya merupakan pelayan umat. Artinya ia lebih suka bekerja di belakang layar. Jika memang benar ditawari sebagai cawapres Ganjar, Nasaruddin mengaku bakal menolak.
"Saya lebih suka kalau bekerja di belakang layar. Saya juga menolak (jika) memang ada ajakan. Tapi kan sampai sekarang memang belum ada ajakan. Apa yang mau ditolak? Saya hanya akan bekerja sebagai pelayan umat," ucap Nasaruddin.
Kencangnya isu Nasaruddin bakal dipilih sebagai cawapres Ganjar terus mendapat perhatian publik. Sosok Nasaruddin sendiri diketahui sempat menjadi Komisaris PT Semen Indonesia.
Lalu, berapa sebenarnya harta kekayaan yang dimiliki Nasaruddin? Simak inilah selengkapnya.
Menyandur dari Laporan Penyelenggara Negara (LHKPN) dalam laman Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periodik 2021, Nasaruddin diketahui memiliki total kekayaan mencapai Rp 37 miliar.
Nasaruddin sendiri melaporkan harta kekayaannya ke KPK dalam kapasitasnya sebagai Komisaris Independen pada PT Semen Indonesia.
Adapun rincian harta kekayaannya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 13 miliar. Nasaruddin juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 60 juta. Ia juga memiliki harta berbentuk transportasi sebesar Rp 212.000.000 atau Rp 212 juta.
Harta kekayaannya yang paling besar ternyata berbentuk kas dan setara kas senilai Rp 27.721.663.376 atau Rp 27 miliar. Kemudian ditambah harta lainnya senilai Rp 1.223.400.000 atau Rp 1,2 miliar.
Baca Juga: Bantah Dapat Tawaran Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Pastikan Masih di PDIP Tak Nyebrang ke Gerindra
Namun, Nasaruddin juga tercatat memiliki utang dengan nilai fantastis, yakni Rp 5.038.136.590 (Rp 5 miliar) dan tidak terhitung dalam kekayaan tersebut.
Nasaruddin diketahui memang sempat bertemu dengan Ganjar Pranowo di Manado, pada Kamis (18/05/2023) lalu. Kala itu, keduanya berjumpa dalam acara Halal Bihalal bersama ulama dan politikus lainnya.
Dari pertemuan tersebut, PDI Perjuangan seolah memberikan sinyal adanya kemungkinan kolaborasi Ganjar dan Nasaruddin maju Pilpres 2024. Terlebih latar belakang Nasaruddin sebagai pemuka agama sekaligus Imam Besar Istiqlal dinilai semakin menguatkan kemungkinan kolaborasi ini.
Kontributor : Dea Nabila