Sementara itu, Peneliti dari The Indonesian Institute Arfianto Purbolaksono mengemukakan, caleg artis yang diajukan parpol sebenarnya tidak efektif untuk menjaring pemilih muda. Apalagi jika artis tersebut bukan dari kalangan usia yang mewakili kelompok muda seperti dari generasi Gen Z.
"Bisa jadi saat ini untuk artis idola generasi Z dia adalah seorang YouTuber atau TikToker. Maka artis yang sudah berumur tidak banyak dikenal oleh generasi Z," katanya kepada Suara.com.
Arfianto mengemukakan, saat lembaganya melakukan survei kepada pemilih muda, terungkap ada tiga alasan anak muda memilih pada tahun 2019 silam. Dari tiga hasil yang tersimpulkan, Arfianto mengemukakan, ada pekerjaan rumah bagi parpol karena pendeknya waktu kampanye.
"Pertama, karena visi, misi caleg. Kedua, karena program partai. Ketiga, karena sosok atau figur yang dikenal. Untuk poin yang pertama dan kedua tentunya akan menjadi PR bagi parpol, karena saat ini proses kampanye berjalan lebih pendek dibandingkan dengan Pemilu 2019 yang lalu," jelasnya.