Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pekan lalu sibuk gegara masa pendaftaran calon legislatif alias caleg oleh para partai politik (parpol).
Adapun pendaftaran ditutup Minggu (14/5/2023) malam dan ada 18 partai politik yang turut mendaftarkan kadernya untuk bertandang sebagai caleg.
Masa pendaftaran tersebut menyisakan beberapa momen dan hal-hal unik hingga nyeleneh yang menjadikan masa pendaftaran caleg di KPU sebuah tontonan publik.
Partai ramai hobi 'deadline': Banyak partai daftar di penghujung masa pendaftaran
Baca Juga: Dedi Mulyadi Daftar Bacaleg, Namun Terancam Batal Karena Ini!
KPU tentu kelimpungan gegara tak sedikit partai yang deadliner alias mendaftar mendekati masa ditutupnya pendaftaran.
Ada 7 partai yang menyandang gelar deadliner, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrat, Perindo, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Gelora, dan Golkar.
Kader Partai Buruh bahkan harus memboyong mesin pencetak lantaran dikejar waktu untuk mendaftarkan diri.
Meski banyak yang mendekati tenggat waktu, ada beberapa partai yang tertib seperti Hanura, PKS, PDI Perjuangan, Nasdem, Partai Ummat dan Partai Garuda.
Sederet selebiriti ikut mendaftar
Baca Juga: Cerita Juru Parkir Terjun ke Politik Maju Jadi Caleg dari PSI: Mau Buka Dunia Kerja
Tak hanya para politisi, ajang ternyata para parpol juga mendaftarkan kader mereka yang merupakan selebriti seperti Ahmad Dhani, Melly Goeslaw, Ari Sihasale, Rachel Maryam, Jamal Mirdad yang mendaftar Gerindra.
Sosok Norman Kamaru yang dahulu sempat viral lantaran video kocaknya juga mendaftar sebagai kader PKB.
Tampak pula sosok Surya Utama (Uya Kuya) dan istrinya Astrid Kuya turut mendaftarkan diri dari PAN.
PDIP bawa pawai
Salah satu peserta yakni PDIP menjadi salah satu parpol yang mencolok lantaran membawa pawai budaya untuk mengiring para elit politik mereka.
Terpantau kala mereka mendaftarkan diri, ada iring-iringan mengantarkan para kader yang hendak bertandang di Pilpres 2024.
Ada kader cekcok dengan satpam
Massa simpatisan dan pasukan Jagat Saksana yang menjaga gedung KPU RI terlibat saling dorong dan adu mulut.
Cekcok tersebut terjadi lantaran Jagat Saksana menahan para simpatisan agar tidak masuk ke gedung. Sebab, hanya pemegang kartu identitas yang disediakan oleh KPU yang boleh masuk ke gedung.
Sontak, para simpatisan memaksa masuk namun dihalau oleh Jagat Saksana yang berjaga di depan gerbang.
Terpantau, bahwa para simpatisan turut memenuhi kantor KPU sehingga membuat jalanan tumpah ruah dengan pendukung partai.
Kantor KPU yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat tampak seperti lautan manusia lantaran dipenuhi oleh kader partai. Belum lagi, jalan tersebut hanya tersedia 1 ruas untuk pengguna jalan.
Kontributor : Armand Ilham