Suara.com - Tugas Presiden dan Wakil Presiden Indonesia belakangan semakin bertambah seiring dengan semakin dekatnya Pemilu dan Pilpres 2024. Keduanya sedang disibukkan dengan urusan bakal capres dan bakal cawapres.
Presiden Joko Widodo bahkan sudah menyampaikan kandidat-kandidat bakal calon presiden di acara puncak Musra.
Dalam hasil Musra tersebut, ada tiga kandidat capres yang telah muncul yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Menteri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Nantinya dari ketiga nama tersebut, Jokowi hanya akan menentukan satu nama bakal capres.
Baca Juga: Usai Gelar Pertemuan Tertutup di PP Polri, Prabowo Subianto Puji Selangit Para Purnawirawan Polri
Selain capres, ada pula nama-nama bakal cawapres yang masuk bursa yakni Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Kemanan Mahfud MD, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Di saat Presiden Joko Widodo sudah membisikkan tiga nama bakal capres kepada partai politik, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendapat kunjungan dari tokoh parpol lain yaitu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Cawapres Bertemu Cak Imin
Senin sore (15/5/2023) Cak Imin bakal sowan ke Istana Wakil Presiden untuk meminta wejangan kepada Ma'ruf Amin mengenai Pilpres 2024. Sebagai informasi, Cak Imin beberapa kali mendeklarasikan diri atas rencana keikutsertaanya di kontestasi Pilpres.
"Insya Allah sore ini pukul 16.30 Ketum DPP PKB Muhaimin Iskandar atau Gus Imin dan jajaran pengurus DPP akan silaturahmi ke Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin di Istana Wapres." kata Waketum PKB Jazilul Fawaid dikutip Warta Ekonomi.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Jawab Siapa Wakil Presidennya, Nama Ini yang Disebut
Cak Imin memutuskan untuk mengunjungi Wapres lantaran kemiripan latar belakang politik dan organisasi.
"Gus Muhaimin akan meminta nashat dari Kiai Ma'ruf terutama dalam menghadapi Pemilu 224 dan juga khususnya Pilpres. Tentu Kiai Ma'ruf punya sejarah panjang dengan PKB karena Kiai Ma'ruf merupakan salah satu tokoh sentral dalam proses lahirnya PKB, selain itu Kiai Ma'ruf juga mantanpimpinan tertinggi PBNU," jelas Jazil.