Suara.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan belum mengetahui ihwal Partai Golkar yang menyodorkan nama Airlangga Hartarto sebagai calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto.
Sebelumnya, Golkar melalui Ketua DPP Nusron Wahid menyampaikan pihaknya mengajukan proposal Prabowo-Airlangga untuk pasangan calon di koalisi besar.
"Saya belum tahu dan juga belum mendapat kabar, itu kemudian nama disampaikan kepada siapa disodorkan melalui siapa, apakah hasil pertemuan disampaikan seperti itu, saya belum dapat update," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Adapun Nusron menyampaikan hal tersebut usai melakukan pertemuan dengan PKB. Karena itu, ke depan, Dasco akan menunggu informasi lebih lanjut dari PKB ihwal pertemuan dengan Golkar. Termasuk mengenai diajukannya nama Airlangga sebagai cawapres untuk Prabowo.
Baca Juga: Prabowo Bakal Kedatangan Koalisi Baru, Cak Imin Sebut Golkar dan PSI Siap Gabung!
"Mungkin sehari dua hari kita komunikasikan dengan PKB dan tentunya kami akan sampaikan ke ketua umum tentang apa-apa yang di-update oleh PKB," kata Dasco.
![Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad. (Dok: DPR)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/15/11521-wakil-ketua-dpr-ri-sufmi-dasco-ahmad.jpg)
Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) ternyata sudah menyepakati mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden. Kekinian keputusan itu tampaknya diikuti Partai Golkar yang kekinian sedang merapatkan barisan dengan Gerindra dan PKB dalam membangun koalisi besar.
Pertanda Golkar menyepakati Prabowo menjadi capres ialah lewat proposal yang telah mereka ajukam. Dalam proposal tersebut Golkar sekaligus mendorong nama ketua umum mereka, yakni Airlangga Hartarto menjadi calon wakil presiden.
"Salah satu proporsal adalah Prabowo presiden, dan wakil presidennya dari KIB yaitu Airlangga Hartarto," kata Kepala Bappilu Presiden Perwakilan Nusron Wahid di Pulau Dua, Rabu (10/5/2023).
Ketua DPP Partai Golkar ini menyebut proposal tersebut sudah diaminkan PKB dan juga PAN, partai di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digadang akan bergabung di koalisi besar.
"Tapi itu harus diterima, dan diterima oleh PKB dan PAN yang ikut bergabung di sini," kata Nusron di Pulau Dua, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023).
Kendati begitu, semua keputusan masih dalam proses perembukan. Partai-partai di koalisi besar masih mencari kesamaan.
"Tapi di sini lah kita bekerja supaya terjadi titik temu. Semangat kerjanya adalah niat untuk menang dan cara kerja untuk menang dan kalau sudah ketemu semangat kerjanya dan figur itu nomor sekian," ujar Nusron.
Gerindra-PKB Usung Prabowo
Sebelumnya, pengusungan Prabowo Subianto sebagai calon presiden oleh Gerindra dan PKB ternyata sudah dilakukan sejak lama. Tepatnya saat penandatanganan piagam koalisii antara Gerindra dan PKB di Sentul, Bogor.
Diketahui momen tersebut bersamaan dengan pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional atau Rapimnas Gerindra pada Agustus 2022.
"Itu dari awal tanda tangan piagam kerja sama sebenarnya mengusung Pak Prabowo sebagai calon presiden itu sudah di Sentul waktu itu. Jadi otomatis kami terikat itu semua kami laporkan ke pertemuan koalisi dengan Partai Gerindra," kata Ketua DPP PKB Faisol Riza di Pulau Dua, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2023).
Faisol menegaskan keputusan mengusumg pencapresan Prabowo oleh Gerindra itu hasil pembicaraan empat mata antara Prabowo dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin selaku Ketua Umum DPP PKB.
"Iya," ujarnya.
Bicara dari Hati ke Hati
Faisol Riza mengungkapkan koalisi Gerindra dan PKB mengusung Prabowo sebagai capres mendatang. Hal ini disampaikan Faisol menjawab ihwal siapa figur capres dalam rencana pembentukan koalisi besar antara Gerindra-PKB dengam Partai Golkar.
Faisol menyebut Golkar sudah diberi amanat untuk mengusung pencapresan Ketua Umum Airlangga. Sementara Gerindra-PKB, memutuskan mengusung Prabowo.
Diketahui Gerindra dan PKB berada di satu koalisi sama, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
"PKB dan Gerindra memutuskan mengusung Prabowo capres. Ini dalam proses supaya tuntas pembicaraan di awal memang sangat penting dan krusial, supaya tuntas di awal agar di belakang tidak ada," kata Faisol.
Faisol berujar pengusungan Prabowo menjadi capres telah dibicarkan dari hati ke hati. Kendati begitu, semuanya masih dalam proses hingga nantinya diputuskan. Diketahui KKIR memberikam kewenangan kepada Prabowo dan Ketua Umum PKB Muhaimim Iskandar atau Cak Imin untuk menentukan pasangan capres dan cawapres.
"Kami dari awal sudah berbicara hati ke hati usung Prabowo sebagai capres ini lagi dibahas, yang itu biar diputuskan oleh para petinggi partai. Kami ini hanya pelayan partai ini yang menyiapkan hidangan makanan supaya bisa dinikmati bersama oleh kami, lomba masak supaya masak, sehat, bergizi kulalitas itu kami, yang menikmati itu adalah petinggi partai maisng-masing," kata Faisol.