"Jika benar Presiden tidak netral dalam pilpres dan pileg apalagi menjadikan Istana Presiden markas tim sukses capres tertentu maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang," ujar Benny melalui akun Twitternya.
"(Perang) Maksudnya Presiden Jokowi akan melawan rakyatnya sendiri, dia itu presiden dari seluruh rakyat Indonesia, dari semua golongan dan kelompok, dari semua suku bangsa, dari semua partai politik," lanjutnya.
4. Bandingkan Jokowi dengan SBY
Tahun lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa kali membandingkan Indonesia era pemerintahan Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurutnya, ada berbagai perbedaan yang sangat signifikan.
Salah satunya, soal guru honorer di era Jokowi yang dinilainya tidak sejahtera. Ia prihatin melihat negara yang rajin membangun infrastruktur, namun tidak memikirkan nasib guru honorer. Ia lantas berharap mereka bisa segera diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
5. Tuding Jokowi Paksa Parpol Dukung Capres yang Diusung
Benny juga mengatakan bahwa Jokowi dengan jelas menunjukkan sikap memaksa bahkan mengancam. Tepatnya, kepada sejumlah parpol agar bisa mendukung capres atau cawapres yang ia usung. Lalu, ia menyebut Partai NasDem dikucilkan.
Pengucilan itu, kata Benny, hanya karena NasDem mengusung capres yang tidak direstui Jokowi. Ia lantas menilai sang presiden yang tidak mengundang NasDem seolah menyebar kebencian. Terlebih partai ini masih bagian dari pemerintah.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: PKB Tunggu Capres-Cawapres KKIR sampai Akhir Mei, Respon Gerindra: yang Sabar yang Menang