Dituding Cawe-cawe Urusan Pilpres 2024, Jokowi Dibela PAN: Sering Jadi Korban Playing Victim

Selasa, 09 Mei 2023 | 17:17 WIB
Dituding Cawe-cawe Urusan Pilpres 2024, Jokowi Dibela PAN: Sering Jadi Korban Playing Victim
Presiden Joko Widodo atau Jokowi akhirnya mencoba jalan rusak di Jalan Terusan Ryacudu Lampung, Jumat (5/5/2023). (Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah digempur serangan dari berbagai pihak karena dianggap terlalu ikut campur urusan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi menilai kalau Jokowi kerap menjadi korban 'playing victim'.

"Tetapi, sering kali Pak Jokowi menjadi korban dari playing victim yang membangun narasi bahwa pemerintah melakukan penjegalan, pembegalan terhadap figur dan partai politik tertentu," kata Viva melalui keterangan tertulisnya, Selasa (9/5/2023).

Hal tersebut disampaikan Viva karena menilai Jokowi tidak pernah melarang siapa pun untuk maju serta tidak melarang siapa pun ikut berkontestasi pada Pilpres 2024. Sementara itu, Jokowi tampak selalu disalahkan ketika berbicara politik.

"Kalau diundang oleh partai koalisi pemerintah, lalu berdiskusi soal masa depan bangsa, mendengarkan aspirasi, masak enggak boleh sih?" ucapnya.

Baca Juga: Bikin Jurnalis Asing Kaget, Jokowi Tiba-tiba Tinjau Pusat Media KTT ke-42 ASEAN: WiFi Lancar?

Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi di Kantor DPP PAN, Jakarta, Kamis (13/4/2023). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela/am.)
Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi di Kantor DPP PAN, Jakarta, Kamis (13/4/2023). (ANTARA/Narda Margaretha Sinambela/am.)

Lagipula menurutnya, suatu keniscayaan bagi seorang Jokowi ikut berbicara soal politik khususnya mengenai Pilpres 2024. Sebab, ia menilai kalau jabatan presiden merupakan jabatan publik sekaligus jabatan politik.

"Jabatan presiden itu jabatan politik dan jabatan publik. Jika bicara soal politik atau ikut ke dalam proses politik, (maka itu) adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari, sebagai keniscayaan atau take it for granted," tuturnya.

Viva menambahkan bahwa sikap dan tindakan Jokowi terkait Pilpres 2024 pun masih dalam koridor yuridis dan etis. Selain itu, lanjutnya, tidak ada pelanggaran hukum dan undang-undang jika Jokowi sering bertemu, berdiskusi, atau bertukar pikiran dengan pimpinan partai koalisi pemerintah.

Bahkan, menurutnya, hal tersebut harus dilakukan agar pemerintahan berjalan baik dan kuat untuk mewujudkan pemerintahan bersih dan baik. [ANTARA]

Baca Juga: CEK FAKTA: Tinggalkan Anies, Partai Nasdem Putar Haluan Dukung Ganjar Pranowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI