Suara.com - Politisi PDIP Ganjar Pranowo menjadi kandidat calon presiden yang paling dipercaya akan melanjutkan pemerintahan Presiden Jokowi apabila dirinya terpilih pada 2024. Kepercayaan publik terhadap Ganjar itu tepotret dari hasil rilis survei terbaru dari Saiful Mujani Research ans Consulting (SMRC).
Adapun Ganjar mengungguli dua kandidat lainnya, yakni Anies Baswedam dan Prabowo Subianto. Berdasarkan survei yang sama, Anies lebih banyak dianggap akan mengubah kebijakan Pemerintahan Jokowi. Sedangkan persepsi publik pada Prabowo Subianto dalam isu ini terbelah.
"Sebanyak 58 persen menilai Ganjar akan melanjutkan program Jokowi, yang menyatakan dia akan mengubah hanya 22 persen, dan masih ada 19 persen yang belum menjawab," hasil survei yang dipaparkan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, melalui kanal YouTube SMRC TV, Selasa (9/5/2023).
Sebaliknya, 47 persen publik yang mempersepsi Anies akan mengubah kebijakan Jokowi jika terpilih menjadi presiden, yang menyatakan akan melanjutkan hanya 27 persen, dan belum jawab 26 persen.
Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Baswedan Dapat Dukungan Prabowo untuk Gandeng Gatot Nurmantyo, Benarkah begitu?
"Sementara penilaian publik pada Prabowo terbelah, sebanyak 36 persen menyatakan dia akan melanjutkan dan 39 persen menilai dia akan mengubah program pemerintahan Jokowi. Sisanya, 25 persen, belum menjawab," papar Deni.
Deni memaparkan persepsi pemilih kritis terhadap Ganjar, Anies, dan Prabowo konsisten dalam 2 kali survei (April 2023 dan Mei 2023). Ganjar, lanjut dia, secara konsisten lebih banyak dinilai akan melanjutkan.
"Sebaliknya Anies lebih banyak dinilai akan mengubah program Presiden Jokowi. Sementara itu Prabowo dipersepsikan berada di tengah posisi keduanya," ujarnya.
Deni menjelaskan pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.
"Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%," kata Deni.
Baca Juga: Cek Fakta: Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Resmi Berpasangan, Jokowi Merestui
Adapun pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Sedangkan untuk margin of error survei diperkirakan ±3.3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei terakhir dilakukan pada 2-5 Mei 202.