'Ngarep Limpahan Kursi?' NasDem Ngegas Usai Didesak PPP Cabut dari Koalisi Jokowi

Selasa, 09 Mei 2023 | 10:31 WIB
'Ngarep Limpahan Kursi?' NasDem Ngegas Usai Didesak PPP Cabut dari Koalisi Jokowi
Ilustrasi Jokowi dan Surya Paloh - 'Ngarep Limpahan Kursi?' NasDem Ngegas Usai Didesak PPP Cabut dari Koalisi Jokowi [Suara.com/Ema]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP NasDem Irma Suryani Chaniago angkat bicara mengomentari Ketua DPP PPP Achmad Baidowi yang meminta NasDem berjiwa besar meninggalkan kabinet setelah tak dianggap Presiden Jokowi.

Irma memberikan peringatan kepada PPP agar tidak sembarangan berbicara mengenai partainya.

Dengan tegas, wanita yang kerap disapa Uni Irma itu menyatakan tidak akan berpaling mengkhianati pemerintahan Jokowi.

"Jangan pernah bermimpi kami akan mengkhianati Jokowi. Sebagaimana komitmen kami, Jokowi akan kami dukung sampai masa jabatan beliau berakhir," kata Irma, Selasa (9/5/2023).

Baca Juga: Cawe-cawe Urusan Pilpres 2024, Waketum Demokrat Sebut Jokowi Sedang Kumandangkan Perang

Irma menyindir pernyataan PPP yang menginginkan NasDem hengkang dari kabinet. Ia menduga PPP menginginkan limpahan kursi dari partainya.

"Berharap limpahan kursi NasDem? Menurut saya PPP lebih baik fokus Pileg 2024 biar bisa tetap ada di parlemen daripada sibuk berharap limpahan kursi menteri dari NasDem," tegas Irma.

Irma menegaskan, partai yang dikomandoi oleh Surya Paloh ini memegang komitmen tinggi dalam berpolitik meskipun 'dikacangi' oleh Jokowi.

NasDem akan tetap mendukung pemerintahan Jokowi sampai masa baktinya berakhir di tahun 2024 mendatang.

"NasDem mendukung Jokowi - Maruf 2019-2024. Intinya kami mendukung pemerintahan Jokowi sampai akhir," kata Irma.

Baca Juga: PKB Tebar Kode Duet Prabowo - Muhaimin Sudah Mantap, Siap Segera Diumumkan!

Ketua DPP PPP Achmad Baidowi sempat menyindir sikap NasDem yang tetap anteng di kabinet meskipun tak dianggap Jokowi.

Ia menyinggung soal sikap PAN yang memutuskan keluar kabinet kerja menjelang Pilpres 2019 lalu.

"Dulu itu ada sikap gentleman diambil oleh PAN ketika sudah tidak sejalan beda arah di Pemilu 2019, maka PAN waktu itu yang di kabinet dan Menpan RB mengundurkan diri, itu PAN," sindir Baidowi.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI