Jokowi Diserang gegara Dianggap Cawe-cawe Pilpres 2024 di Istana, PDIP: Itu Proses Dialog, Tidak Salah

Senin, 08 Mei 2023 | 16:28 WIB
Jokowi Diserang gegara Dianggap Cawe-cawe Pilpres 2024 di Istana, PDIP: Itu Proses Dialog, Tidak Salah
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto ditemui di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Senin (8/5/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Menurut saya, presiden itu seharusnya seperti Bu Mega dulu, SBY, begitu akan berakhir. Maka tidak terlalu melibatkan diri dalam suka atau tidak suka, dalam perpolitikan itu. Supaya lebih demokratis-lah," kata JK di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023) malam.

Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK usai penandatangan MOU antara KPK dengan Dewan Mesjid Indonesia (DMI) terkait pemberantasan korupsi di Gedung DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2023). (Dok. Tim JK)
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla atau JK usai penandatangan MOU antara KPK dengan Dewan Mesjid Indonesia (DMI) terkait pemberantasan korupsi di Gedung DMI, Jalan Matraman Raya, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2023). (Dok. Tim JK)

Pernyataan itu disampaikan JK, menyusul NasDem yang tidak diundang dalam pertemuan partai-partai koalisi pemerintah di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Menurut JK, mengingat NasDem adalah koalisi pemerintahan Jokowi, seharusnya diundang, apalagi jika pertemuan itu membahas persoalan pembangunan. Karenanya, dia menilai pertemuan itu erat kaitannya dengan politik jelang pemilu.

"Kalau pertemuan itu membicarakan karena di Istana ya, membicarakan tentang urusan pembangunan itu wajar, tapi kalau berbicara pembangunan saja, mestinya Nasdem di undang kan, tapi berarti ada pembicaraan politik, menurut saya," kata JK.

Sebelumnya, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem Charles Meikyansah mengkonfirmasi, NasDem tidak mendapat undangan terkait pertemuan antara Presiden Jokowi dengan enam ketua umum partai politik di Istana, Selasa malam.

Rencana perpanjangan rute Transpakuan itu dibahas oleh Wali Kota Bogor Bima Arya dan penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam pertemuan di Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis (4/5/2023) siang.

"Kami sudah berdiskusi jika ada kepadatan (lalu lintas) di Bogor, maka akan difasilitasi untuk bisa masuk ke Jakarta menggunakan Bus Transjakarta," kata Heru kepada wartawan di Pendopo Balai Kota DKI.

Dalam hal ini, PT Transjakarta bakal berdiskusi untuk pembahasan lebih lanjut dengan Perumda Transpakuan milik BUMD Pemkot Bogor.

Rencana penambahan rute itu diharapkan dapat meningkatkan konektivitas Jakarta dan Bogor. Mengingat kapasitas moda transportasi seperti kereta komuter masih terbatas dan masih banyak masyarakat yang menggunakan Tol Jagorawi.

Baca Juga: Minta Keadilan ke Jokowi, Dua Ibu-ibu Mencoba Terobos Istana Merdeka!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI