Bantah Jokowi Cawe-cawe Urusan Pilpres, PDIP: Presiden Hargai Sikap NasDem Usung Anies

Senin, 08 Mei 2023 | 13:58 WIB
Bantah Jokowi Cawe-cawe Urusan Pilpres, PDIP: Presiden Hargai Sikap NasDem Usung Anies
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). [setkab.go.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PDIP Said Abdulah mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menghargai sikap politik Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang memilih untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

"Presiden Jokowi menghargai sikap politik Pak Surya, Ketua Umum NasDem yang mencalonkan Anies Baswedan. Tidak ada kalimat Presiden Jokowi melarang langkah politik NasDem," kata Said dalam keterangannya, Senin (8/5/2023).

Menurutnya, Jokowi paham batasan demokrasi dan masing-masing partai politik juga memiliki hak dan kewenangan untuk mencalonkan bakal capres dan cawapres.

Said menepis komentar Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana yang menyebutkan bahwa Jokowi cawe-cawe atau ikut campur dalam urusan koalisi dan Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga: Anies Merasa Lawannya Begitu Berat di Pilpres 2024, PKS Ungkit Kemenangan Pilkada DKI Jakarta 2017

Said menegaskan bahwa setiap parpol memiliki kedaulatan masing-masing untuk menentukan siapa bakal capres dan cawapres usungan mereka.

"Sangat melecehkan kedaulatan partai-partai kalau Denny Indrayana menyebut Presiden Jokowi cawe-cawe urusan pilpres," tegasnya.

Sebelumnya, Jokowi mengundang enam ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa malam (2/5/2023), untuk berdiskusi terkait kondisi politik Tanah Air. Jokowi pun menepis langkah politiknya mengundang ketua umum partai koalisi tersebut merupakan sikap ikut campur dalam isu politik menjelang Pemilu 2024.

"Cawe-cawe? Bukan cawe-cawe. Itu diskusi, kok cawe-cawe, diskusi. Saya ini kan ya pejabat politik. Saya bukan cawe-cawe," kata Jokowi di Sarinah, Jakarta, Kamis (4/5).

Dia pun menegaskan urusan pencalonan presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 merupakan ranah partai politik atau gabungan partai politik. Namun, sebagai pejabat publik yang juga sekaligus pejabat politik, Jokowi merasa sah-sah saja mengundang para ketua umum partai koalisi untuk berdiskusi dengannya di Istana Merdeka.

Baca Juga: Dewi Perssik Blak-blakan Dukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024: Beda Nggak Papa, Sing Penting Kita Tetep Dulur

"Kalau mereka mengundang saya, (atau) saya mengundang mereka boleh-boleh saja. Apa konstitusi yang dilanggar dari situ? Nggak ada. Tolonglah mengerti kalau saya ini politisi sekaligus pejabat publik," ujar Jokowi. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI