Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dinilai tidak netral karena membedakan sikap terhadap kegiatan safari politik yang dilakukan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Menanggapi hal itu, Bawaslu Rahmat Bagja mengatakan pihaknya tidak membedakan perlakuan antara Ganjar dan Anies. Bawaslu mengklaim mengawasi dua bakal capres itu dengan standar yang sama.
"Pengawasan kami terhadap Mas Ganjar seperti kami mengawasi Mas Anies. Cuma Mas Ganjar kami tambah dengan pengawasan penggunaan fasilitas negara karena dia Gubernur Jawa Tengah," kata Bagja, Minggu (7/5/2023).
Ia menjelaskan Bawaslu tidak mempersoalkan kegiatan safari politik yang dilakukan para bakal capres.
Menurutnya, Bawaslu menegur Anies pada 2022 lalu karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu melakukan safari politik di Masjid Raya Baiturrahman Aceh karena hal itu dilarang UU Pemilu.
"Kita kan tidak menganggap kegiatan safari politiknya Mas Anies kemarin (tahun 2022) bermasalah. Yang bermasalah adalah ketika dilakukan di tempat ibadah," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem, Effendi Choiri atau Gus Choi menyoroti sikap Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terkait Pilpres 2024.
Gus Choi merasa heran dengan sikap Bawaslu yang keras terhadap segala hal yang dilakukan oleh Anies Baswedan, tetapi justru lembek kepada Ganjar Pranowo.
Ia meminta agar Bawaslu segera sadar diri dan bertaubat karena dianggap sudah tidak netral dalam mengawasi.
"(Sikap Bawaslu) mengonfirmasi persepsi kita bahwa Bawaslu tidak netral. Bawaslu keras ke Anies, lembek ke Ganjar," ujar Gus Choi, Minggu (7/5/2023).