Suara.com - Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Badan Persaudaraan Antariman (DPP Berani) Ardy Susanto menilai Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin layak maju menjadi capres atau cawapres pada Pilpres 2024 mendatang.
Menurutnya, Cak Imin juga pantas menjadi pendamping siapapun capres atau cawapres 2024, baik Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, maupun Airlangga Hartarto.
"Kami mendoakan Cak Imin agar bisa memimpin Indonesia, mau bersama siapa pun pasangannya," katanya, Minggu (7/5/2023).
Ia memberikan alasan mengapa Cak Imin pantas menjadi pemimpin 2024.
Baca Juga: Anies Minta Jokowi Tidak Khawatir Saat Lengser, Singgung Kekuasaan Milik Rakyat
Pertama, Ardy mengatakan bahwa Cak Imin yang merupakan Ketum PKB memiliki kursi 10,09 persen di parlemen. Dari realitas ini, Cak Imin dinilai mungkin untuk berkoalisi dengan partai lain untuk maju di Pilpres.
Sesuai dengan Pasal 222 UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu menyebutkan hanya parpol atau gabungan parpol yang memiliki minimal 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya yang dapat mengajukan capres/cawapres.
"Artinya, Cak Imin sudah memiliki sebagian tiket untuk maju di Pilpres. Secara fakta politik, peluangnya ada karena yang mengusung pasangan capres-cawapres sesuai UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu adalah partai politik atau gabungan partai yang memenuhi presidential threshold," ujarnya.
Pada 2019, PKB memperoleh suara sebanyak 13,57 juta suara atau 9,69 persen suara sah nasional dengan jumlah anggota DPR RI sebanyak 58 orang atau 10,09 persen dari total 575 orang untuk periode 2019-2024.
Kedua, Cak Imin dinilai sebagai representasi nahdliyin dan santri sehingga cocok disandingkan dengan tokoh dari kalangan nasionalis, seperti Ganjar, Prabowo, atau Airlangga. Cak Imin juga dinilai mampu meraup suara dari NU.
Baca Juga: Singgung JIS Belum Dipakai, Anies Baswedan Malah Ingin Manfaatkan untuk Kampanye
"Kemudian, Cak Imin tidak perlu diragukan komitmen kebangsaannya yang selalu menjaga PKB sebagai partai inklusif, terbuka untuk semua latar belakang, termasuk kader-kader non Muslim," lanjutnya.
Hal itu disampaikan Ardy pada acara deklarasi sekaligus pelantikan DPW Berani Provinsi Bali. Berani merupakan salah satu badan otonom dari PKB.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid atau Gus Jazil mendorong DPP Berani agar memastikan keberagamaan agama yang ada di Nusantara ini harus menjadi sumber persatuan.
Menurut Gus Jazil, perbedaan agama dan keyakinan sebagai sumber perpecahan.
"Kami di PKB juga berbagai macam agama. Nah, Berani dideklarasikan di Bali maka harus bisa menunjukkan kepada dunia, bahwa Bali bisa menjaga kerukunan dan perdamaian. Karena Bali ini adalah wajah Indonesia di mata dunia," pesan Gus Jazil. [ANTARA]