Tiga Taji Jusuf Kalla Ini Bisa Bantu Para Ketum Parpol Menang Pilpres 2024

Ruth Meliana Suara.Com
Minggu, 07 Mei 2023 | 20:52 WIB
Tiga Taji Jusuf Kalla Ini Bisa Bantu Para Ketum Parpol Menang Pilpres 2024
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (kiri) bersama dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) saat menggelar pertemuan di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla dipandang menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam Pemilu 2024. Pasalnya, sosok yang akrab disapa JK itu sudah mengantongi sejumlah modal berbentuk pengalaman berharga.

Hal ini disampaikan oleh Dosen Komunikasi Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad. Menurutnya, kiprah JK yang pernah menjabat sebagai wapres selama dua pemerintahan berbeda tidak bisa dipandang sebelah mata.

Modal itu dinilai menjadikan JK sebagai tokoh yang sanggup membantu para ketua umum partai politik atau ketum parpol dalam menghadapi Pemilu 2024. Tak terkecuali dalam menentukan pasangan capres dan cawapres yang akan maju di Pilpres 2024.

“JK merupakan satu-satunya tokoh parpol di Indonesia yang pernah menduduki jabatan sebagai wapres dalam dua pemerintahan yang berbeda," kata Nyarwi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (7/5/2023).

Baca Juga: Soal Pandangan Politik, Jusuf Kalla Skakmat Jokowi: Lebih Demokratis Seperti SBY dan Megawati

"Di era periode pertama pemerintahan Presiden SBY dan di era periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi,” lanjutnya.

Artinya, kata Nyarwi, JK memiliki pengalaman bagus dalam menyusun dan mengelola koalisi partai politik demi mewujudkan kesepakatan untuk mendukung pasangan capres-cawapres.

“Kedua, adalah pengalaman (JK) dalam memenangkan pertarungan Pilpres 2004 (bersama SBY) dan (Pilpres) 2014 (bersama Jokowi),” tuturnya.

Sementara itu, pengalaman ketiga JK adalah bisa mengelola pemerintahan bersama presiden terpilih periode 2004-2009 dan 2014-2019. Modal JK itu diyakini bisa membantu situasi para ketum parpol sekarang yang masih 'galau' dalam menentukan blok koalisi.

“Tiga jenis pengalaman JK tersebut jelas menjadi pengetahuan yang berharga bagi para ketua umum partai yang saat ini masih galau untuk merumuskan blok koalisi yang solid,” terang Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) ini.

Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Baswedan Gandeng Gatot Nurmantyo untuk Lawan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Benarkah?

Selain itu, ketiga pengalaman JK itu juga bisa bermanfaat bagi para ketum parpol dalam menentukan pasangan capres-cawapres, serta memastikan pasangan yang mereka usung berjaya dalam kampanye Pilpres 2024.

Nyarwi melanjutkan, meskipun saat ini JK tidak memiliki jabatan kuat di partai politik, sikap dan pendapat JK memiliki potensi untuk memengaruhi arah kebijakan politik yang akan diambil oleh Partai Golkar.

“Termasuk dalam menentukan arah koalisi maupun pasangan capres-cawapres untuk menghadapi pilpres mendatang,” pungkas Nyarwi. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI